Logo

PMII Kritik Pemkab Situbondo terkait Penanggulangan Kekeringan dan Infrastruktur Air Bersih

Reporter:,Editor:

Kamis, 15 October 2020 11:40 UTC

PMII Kritik Pemkab Situbondo terkait Penanggulangan Kekeringan dan Infrastruktur Air Bersih

KEKERINGAN. Truk tanki BPBD menyalurkan air bersih di dusun yang mengalami kekeringan di Situbondo. Foto:

JATIMNET.COM, Situbondo – Krisis air bersih di Situbondo kian meluas. Saat ini ada ribuan kepala keluarga tersebar di 12 dusun yang mengalami kesulitan air bersih sejak beberapa pekan terakhir selama musim kemarau.

Kekeringan yang terjadi setiap tahun ini jadi sorotan Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Situbondo. PMII mengkritik Pemkab Situbondo belum maksimal dalam penanggulangan kekeringan dan menyiapkan infrastruktur air bersih yang memadai di daerah rawan kekeringan.

“Krisis air bersih ini terjadi setiap tahun di lokasi yang sama. Kami melihat belum ada strategi pembangunan yang serius  untuk menanggulangi masalah kekeringan ini,” kata Ketua PC PMII Situbondo Faizul Mubarok, Kamis, 15 Oktober 2020. 

BACA JUGA: Di Tengah Pandemi, Tiga Desa di Situbondo Krisis Air Bersih

Menurut Faizul, ke depan Pemkab Situbondo harus memprioritaskan masalah penanggulangan kekeringan. Dengan demikian, akan terlihat kemajuan penanganan daerah kekeringan setiap tahunnya.  Ia mengaku prihatin melihat warga yang hanya mengandalkan pasokan air bersih secara bergantian dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). 

Faizul menambahkan setiap tahun Kabupaten Situbondo sebenarnya menerima bantuan Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pansimas) dari pemerintah pusat. Bantuan Pansimas itu bisa difokuskan ke daerah yang krisis air bersih mengingat masalah ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan pokok masyarakat. 

BACA JUGA: Ribuan Warga Situbondo Masih Bergantung Bantuan Air Bersih BPBD

“Kami benar-benar miris melihat ribuan warga kesulitan air bersih. Kami mendengar langsung kisah mereka yang mengaku tersiksa karena untuk ibadah saja terganggu karena kesulitan air,” katanya.  

Berdasarkan BPBD Situbondo, saat ini ada 12 dusun yang tersebar di enam desa dan lima kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Warga kesulitan air karena sumber mata air yang ada sudah mengering akibat musim kemaru.   

BPBD mengirimkan  5.000 liter bantuan air bersih secara bergantian setiap hari. Ada 21 titik lokasi distribusi air di 12 dusun tersebut. Selain menyalurkannya langsung kepada warga, BPBD juga  menyediakan tandon tempat penampungan air berih.