Jumat, 12 October 2018 14:15 UTC
Keterbatasan solar membuat PLN area Timika akan menghentikan pasokan listrik mulai 13 Oktober 2018. FOTO: DOK.
JATIMNET.COM, Timika – PT PLN Area Timika, Papua mengancam akan memadamkan pasokan listrik apabila pihak Joint Bersama (Jober) Pertamina di Pelabuhan Paumako jika tidak bisa menjamin pasokan solar.
BACA JUGA : PLN Upayakan Pemulihan Sistem Kelistrikan Pasca Gempa
Diterangkan Manajer PLN Area Timika Salmon Karet bahwa dalam tiga hari terakhir ini tidak ada pasokan solar ke PLN Timika, karena keterbatasan persediaan solar di depo Jober Pertamina Pelabuhan Paumako.
“Kalau sampai esok (Sabtu, 13 Oktober) tidak ada dropping solar dari Pertamina, maka kami akan padamkan listrik di Timika mulai esok pagi karena persediaan solar sudah tidak ada,” kata Salmon, Antara 12 Oktober 2018.
BACA JUGA : PLN Jamin Pasokan Listrik untuk Dukung Investasi Jatim
Ia mengatakan kebutuhan solar untuk menghidupkan pembangkit diesel PLN Timika setiap harinya membutuhkan 130 kiloliter (KL).
Salmon berharap pihak Jober Pertamina Pelabuhan Paumako memprioritaskan penyaluran solar ke PLN Timika untuk melayani kepentingan masyarakat.
BACA JUG : Kementerian ESDM dan PLN Percepat Pemulihan Listrik di Palu
“Kami harapkan agar mereka mengutamakan PLN daripada untuk industri atau SPBU. Sebab hal ini untuk kepentingan umum. Kami sudah menyurati Pertamina untuk menegaskan hal ini. Apapun alasannya, ini tanggung jawab Pertamina untuk memasok solar ke PLN,” kata Salmon.
Sementara itu, Wahyudi selaku staf PT Eissu Prima Usaha yang bertugas melayani penerimaan dan penimbunan BBM di Jober Pertamina Pelabuhan Paumako Timika mengatakan persediaan BBM jenis solar, premium, pertalite maupun minyak tanah di Timika sudah menipis.
Hingga awal pekan ini, stok premium dan pertalite tinggal 400 KL atau untuk ketahanan sekitar enam hari ke depan. Adapun stok solar lebih kecil dari itu.
BACA JUG : PLN Jatim Perkuat Pemulihan Listrik di Sulteng
“Khusus untuk solar dan minyak tanah, informasi terakhir yang kami terima bahwa kapal tanker akan tiba di Pelabuhan Paumako hari Minggu (14 Oktober), atau paling lambat Senin (15 OKtober). Sementara kapal yang mengangkut premium dan pertalite baru akan tiba dua minggu ke depan,” jelas Wahyudi.
Pihak Jober Pertamina Pelabuhan Paumako menyiasati semakin menipisnya cadangan BBM dengan membatasi pasokan BBM ke lima SPBU di Kota Timika sejak awal pekan ini.
BBM jenis pertalite yang biasanya disalurkan antara 24 KL hingga 32 KL per SPBU dibatasi hanya sekitar 8 KL per hari.
“Karena keterlambatan loading BBM di Timika, maka kami melakukan pembatasan penyaluran ke SPBU. Kalau kami dropping sesuai permintaan SPBU, kami khawatir situasi ke depan semakin lebih parah, karena kapal pengangkut premium dan pertalite baru tiba dua minggu ke depan,” tutur Wahyudi.
Menurut dia, selama periode Oktober ini baru sekali kapal tanker yang membawa avtur sandar di Pelabuhan Jober Pertamina Paumako. Sementara kapal tanker yang membawa premium, solar dan pertalite sama sekali belum masuk ke Pelabuhan Jober Pertamina Paumako.
“Bulan-bulan sebelumnya bisa tujuh sampai delapan kapal masuk ke Timika. Tapi sampai sekarang baru satu kapal yang masuk, itupun hanya membawa avtur,” jelas Wahyudi.
Wahyudi mengakui sejak beberapa hari lalu Jober Pertamina Paumako mulai membatasi pasokan solar ke PLN Timika dari sebelumnya sebanyak 114 KL per hari menjadi 70 KL per hari.
“Kami membatasi dropping solar ke PLN karena kondisi situasi kekurangan stok. Kalau sudah normal lagi, tentu kami akan melayani sesuai permintaan PLN Timika dan semua SPBU,” jelasnya.