Kamis, 18 June 2020 10:40 UTC
Ketua Umum DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan
JATIMNET.COM, Surabaya - Ketua Umum DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan mengaku prihatin atas terus meningkatnya kurva pandemi Covid-19 di Jatim. Data yang dirilis Kemenkes per Kamis 18 Juni 2020 misalnya, ada tambahan 384 pasien baru terkonfirmasi positif terjangkit virus SARS CoV-2.
"Ini peringatan keras kepada kita semua. Pemerintah Provinsi harus mengerahkan segala daya upaya untuk memimpin semua stakeholder dan masyarakat agar di masa transisi ini bisa terjadi kelandaian kurva pandemi," ujar Irwan, Kamis 18 Juni 2020.
Karena itu, ia menilai, perlu ada penanganan serius baik dari Pemprov Jatim maupun kabupaten/kota. Salah satu yang bisa mungkin menekan angka pasien Covid-19 adalah disiplin dalam pemberlakuan protokol kesehatan.
"Di masa transisi ini harus lebih ketat. Lakukan komunikasi dan sanksi yang jelas. Semua orang wajib memakai masker. Yang tidak memakai langsung diberikan sanksi. Agar ada efek jera," katanya.
BACA JUGA: Jatim Sebut Data Pasien Covid-19 Sudah Benar, Sekdaprov: Ngawur Ae, Berdosa
Irwan juga menyebutkan, sanksi ini tidak boleh pandang bulu. Semua pelaku ekonomi juga harus diberikan hukuman jika memang tidak melaksanakan protokol kesehatan.
"Anda boleh buka usaha, tapi jika tidak patuh, ditutup lagi. Sesederhana itu. Toh tidak berat juga melaksanakan protokol kesehatan ini. Hanya butuh kedisiplinan. Di sinilah sesungguhnya esensi new normal itu," ujar Irwan.
Selain soal penerapan protokol kesehatan yang ketat, kata dia, kesiapan fasilitas kesehatan dalam menerima pasien Covid-19 juga penting. Mengingat kapasitas rumah sakit terutama di Surabaya Raya yang sudah hampir penuh.
Irwan pun meminta, ada dukungan anggaran dari Pemprov Jatim terhadap rumah sakit rujukan yang merawat pasien. Ini penting untuk memberikan dukungan seperti Alat Pelindung Diri (APD), dan biaya operasional.
BACA JUGA: JK Ingatkan Jumlah Pasien Covid-19 di Jatim Bisa Salip Jakarta
"Jangan sampai kekurangan logistik. Dan jangan sampai kebutuhan tenaga kesehatan tidak terpenuhi lalu mengakibatkan gugurnya mereka," ia menegaskan.
Irwan optimis, bila dua penangangan ini dilaksanakan, maka situasi pandemi akan lebih teratasi. "Masa transisi ini kan tujuannya turunnya pertambahan angka terpapar, dan naiknya kesembuhan pasien. Kalau dua hal ini tercapai, maka pandemi sudah lebih terkendali. Barulah setelah itu kita bisa masuk masa normal baru," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut Irwan juga mengajak seluruh pengurus, kader, dan masyarakat untuk bahu membahu dengan menjaga diri, keluarga, dan lingkungan sekitar agar taat pada seluruh protokol covid-19. Mengenai situasi masyarakat Jatim, Irwan menilai bahwa warga sebetulnya patuh dan bisa diarahkan.
"Tinggal bagaimana pemprov dan pemkab/pemkot memberikan edukasi yang disertai support langsung. Lalu ada penegakan sanksi yang adil. Soal pemakaian masker misalnya. Bagikan maskernya. Suruh pakai jika keluar rumah. Dan ada sanksi yang mendidik jika tidak digunakan. Itu kan sederhana. Namun butuh teladan dan konsistensi," katanya.