Kamis, 06 December 2018 01:50 UTC
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Foto: Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menargetkan 33 kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari daerah pemilihan (dapil) di Jawa Timur dalam pemilihan legislatif (pileg) tahun 2019 mendatang. Target PKB secara nasional sebanyak 100 kursi dengan mengandalkan suara dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat dan Banten.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan strategi untuk mencapai target pileg maupun pemilihan presiden (pilpres) ialah soliditas partai, penggalangan pemilih muda, dan pemilih perempuan.
Target perolehan suara di Jawa Timur yang memiliki 11 daerah pemilihan (dapil) ditingkatkan untuk menambal minimnya suara di Kepulauan Riau. Misalnya di dapil III Banyuwangi-Bondowoso-Situbondo yang tahun 2014 memperoleh 2 kursi, didorong mendapatkan 3 kursi.
BACA JUGA: Cak Imin Doakan Simpatisan PKB Khusnul Khotimah
“Pemilih muda harus digalang, kemudian suara perempuan, karena itu pangsa-pangsa yang nyata,” kata Muhaimin yang kerap disapa Cak Imin di Banyuwangi, Rabu kemarin, 5 Desember 2018.
Wasekjen PKB Nihayatul Wafiroh mengatakan untuk mendapatkan 3 kursi dari dapil Jatim III, dibutuhkan 600 ribu suara. Pihaknya optimis jumlah itu bisa dicapai kendati jumlah suara yang berhasil dikumpulkan di dapil III pada pileg 2014 hanya di bilangan 400 ribu.
Dia mengatakan ada beberapa partai yang diperkirakan tidak bisa memenuhi ambang batas (parliamentary threshold) 4 persen pada pemilihan tahun 2019. Salah satunya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berarti berpotensi tidak bisa mendapatkan kursi DPR, sehingga PKB bisa merebut suara dari pemilih mereka.
“Misalnya PPP dari hitung-hitungan parlementary threshold kan belum masuk, bisa kita ambil, juga partai-partai lain. Jadi target 600 ribu (suara di dapil Jatim III) itu bukan target yang sembarangan tapi sudah berdasarkan hitung-hitungan yang ada,” kata Ninik, sapaan Nihayatul Wafiroh.
BACA JUGA: PKB Surabaya Tantang PDI Perjuangan Uji Keaslian KTA dan Surat Pernyataan Anugrah
Untuk itu, dia berharap para caleg bergerak bersama ke lapangan mengumpulkan suara hingga mencapai target. “Saya pikir para caleg punya langkah-langkah sendiri, tapi secara umum kita punya target yang kita gerakkan (bersama),” katanya.
Dia juga berusaha mengembangkan komunikasi di luar basis mereka di kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Cerukan suara seperti nelayan, kaum milenial dan lainnya yang selama ini belum mereka garap dengan serius, kini mereka sasar sembari terus membidik masyarakat NU.
“Kalau kami hanya berpikir pengajian, berapa sih di Banyuwangi yang ikut pengajian? Mungkin 10 persen saja, padahal 100 persen masyarakat Banyuwangi itu punya hak pilih. Berarti kita harus menggarap 90 persen masyarakat yang tidak ikut pengajian," katanya.
