Logo

Pj Wali Kota Mojokerto dan Keluarga Korban Salat Gaib dan Tabur Bunga di Muara Sungai

Pencarian Korban Air Bah Dihentikan
Reporter:,Editor:

Jumat, 16 February 2024 10:30 UTC

Pj Wali Kota Mojokerto dan Keluarga Korban Salat Gaib dan Tabur Bunga di Muara Sungai

Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Mohamad Ali Kuncoro bersama keluarga korban menaburkan bunga ke aliran sungai Tlocor, Sidoarjo, Jumat, 16 Februari 2024. Foto: Dinas Kominfo Kota Mojokerto

JATIMNET.COM, Mojokerto – Setelah sepekan tak menemukan korban, operasi pencarian Ari Budi Yuwono, 53 tahun, warga Kelurahan Wates, Kota Mojokerto, dihentikan, Jumat, 16 Februari 2024.

Ari terseret air bah saat sedang bermain bersama istri dan keponakan mereka di sungai Banyak, Watutumang, Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet, Sabtu 10 Februari 2024.

Sebagai bentuk penghormatan untuk almarhum, Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Mohamad Ali Kuncoro bersama jajaran dan keluarga korban melakukan salat gaib, doa bersama, dan tabur bunga di Dermaga Taman Bahari Tlocor, Desa Jabon, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jumat sore.

BACA: Tujuh Hari Tak Ketemu, Pencarian Korban Air Bah di Pacet Dihentikan 

Ali menuturkan sejak diterimanya kabar duka tersebut, koordinasi masif dengan stakeholder terkait telah dilakukan.

 "Sampai hari ini kita masih ikhtiar untuk mencari, tapi sesuai dengan SOP ini sudah tujuh hari dan kita mohon maaf, kita sudah melakukan upaya yang terbaik, dan mungkin ini jalan terbaik," tuturnya 

Dalam kesempatan ini, Ali yang akrab disapa Mas Pj kembali menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya orang tua dari Dito dan Rara tersebut. 

"Saya meyakini bahwa almarhum dan almarhumah meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Saya menyaksikan saat takziyah di rumah duka betapa banyak yang datang memberikan doa," kata Ali. 

Kepada keluarga korban, Ali berpesan agar tetap bersabar, kuat, dan terus lanjutkan perjuangan orang tua.

BACA: Terseret Sungai di Pacet, Jasad Wanita Ini Ditemukan 20 Kilometer di Bangsal Mojokerto

"Jangan pernah patah arang karena setiap orang itu punya perjalanan hidup masing-masing. Yakinlah ini memang sesuatu yang menjadi takdir Ilahi dan ini pasti akan ada manfaatnya ke depan bagi Mbak Rara dan Mas Dito," katanya.

Meskipun pencarian dinyatakan berakhir, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPDB Kabupaten Mojokerto Yoi Afrida Soesetyo Djati menyampaikan pencarian masih dapat dilakukan apabila ada laporan keberadaan korban. 

"Setelah tujuh hari apabila belum diketemukan maka pencarian diberhentikan terlebih dahulu. Tapi tetap kita monitor pergerakan yang ada di lapangan, kita juga sudah komunikasi dengan teman-teman relawan, pemangku wilayah baik dari kecamatan, Koramil maupun Polsek yang dilalui sungai ini. Apabila ada informasi langsung kita lakukan upaya operasi SAR lagi," katanya. 

Selain menurunkan tim untuk pencarian, Pemkot Mojokerto juga telah memberikan santunan dan melakukan pendampingan untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga korban selama masa pencarian berlangsung.