Jumat, 31 October 2025 08:00 UTC
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob, memaparkan materi pada ajang Pupuk Indonesia Quality & Innovation (PIQI) 2025 di Gresik. Foto/Komkor PG
JATIMNET.COM, Gresik – Peran Petrokimia Gresik dalam mewujudkan swasembada pangan nasional semakin besar.
Perusahaan tersebut mampu meningkatkan kapasitas produksi pupuk NPK bersubsidi melalui modifikasi Pabrik Fosfat I menjadi Pabrik Phonska V dengan inovasi Teknologi Flex-Phos.
Inovasi ini memastikan kelancaran produksi pupuk NPK subsidi untuk mendukung ketahanan pangan yang menjadi program prirotas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.
Keberhasilan melalui teknologi Flex-Phos akhirnya mengantarkan perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia ini meraih penghargaan inovasi terbaik di ajang Pupuk Indonesia Quality and Innovation (PIQI) 2025 yang digelar di Gresik, Rabu, 29 Oktober 2025.
PIQI 2025 menjadi ajang apresiasi bagi inovator di lingkungan Pupuk Indonesia Grup sekaligus menegaskan komitmen BUMN ini sebagai perusahaan berbasis inovasi dan solusi.
BACA: Petrokimia Gresik Sabet Dua Penghargaan di Ajang CSR & PDB Award 2025
Penerapan teknologi Flex-Phos semakin menegaskan posisi Petrokimia Gresik sebagai kiblat teknologi pupuk majemuk dan produsen NPK terbesar di Indonesia.
“Proyek Phonska V dengan Teknologi Flex-Phos merupakan langkah strategis untuk menjawab meningkatnya kebutuhan pupuk NPK sekaligus memperkuat pertanian nasional,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik Daconi Khotob dalam rilisnya, Jumat, 31 Oktober 2025.
Pabrik yang sebelumnya hanya memproduksi pupuk fosfat kini mampu menghasilkan NPK Chemical Reaction tanpa meninggalkan fungsi lamanya.
Inovasi tersebut tidak hanya menghasilkan kapasitas produksi meningkat signifikan. Namun, juga memenuhi kualitas produk SNI, efisiensi biaya meningkat tajam, dan skema swakelola proyek yang menghemat investasi sekitar Rp28,2 miliar.
Inovasi ini juga menghapus potensi kerugian hingga Rp107,1 miliar per tahun, sekaligus menghasilkan keuntungan Rp175,86 miliar dan value creation senilai Rp23,1 miliar.
“Teknologi Flex-Phos bukan hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga menjamin keberlanjutan pasokan pupuk nasional,” tegas Daconi.
