JATIMNET.COM, Blitar – Nelayan yang biasa melaut di Pantai Jolosutro, Kabupaten Blitar menggelar tradisi larung sesaji petik laut, Minggu 22 September 2019. Tradisi yang digelar setiap tahun di bulan Muharam ini dilakukan agar hasil tangkapan ikan melimpah.

"Semoga tangkapan ikan nelayan Jolosutro melimpah dan mereka diberi keselamatan ketika mencari ikan di tengah laut, ," kata Camat Wates R Agus Priyandoko di sela upacara petik laut.

Tradisi ini diawali dengan kirab tumpeng hasil bumi dari Balai Dukuh Jolosutro, Desa Ringinrejo menuju pantai yang berjarak sekitar satu kilometer.

BACA JUGA: Sejumlah Hewan Laut “Terdampar” di Pantai Serang Blitar

Rangkaian upacara ini dihadiri ratusan pengunjung pantai dan warga sekitar. Puncak acara adalah melarung sesaji sebagai tradisi dimulainya musim berburu ikan bagi nelayan setempat.

"Kearifan lokal ini selayaknya dipertahankan karena berpotensi menjadi daya tarik wisatawan ke pantai ini," imbuh Agus.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Adi Andaka yang berada di lokasi mengatakan, Pantai Jolosutro merupakan lokasi budidaya penyu terbesar di Blitar.

Selain itu wilayah ini juga memiliki potensi sebagai penghasil garam sehingga memiliki potensi ekonomi besar di samping sebagai penghasil ikan laut.

BACA JUGA: Rokat Tasek, Harapan Nelayan Probolinggo Tingkatkan Tangkapan Ikan

"Ke depan akan mengembangkan program budidaya garam bagi nelayan Pantai Jolosutro," tandasnya di sela acara.

Pantai Jolosutro merupakan satu destinasi wisata pantai yang lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Malang sehingga memiliki potensi jumlah pengunjung lebih banyak.

Setiap upacara larung sesaji, pantai dengan pemandangan hamparan laut luas ini padat dikunjungi wisatawan yang ingin melepas penat dan bersantai.