Logo

Pesisir Surabaya Diterpa Banjir Rob dan Angin Kencang

Reporter:,Editor:

Kamis, 12 November 2020 10:20 UTC

Pesisir Surabaya Diterpa Banjir Rob dan Angin Kencang

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Pesisir Surabaya dihantam gelombang tinggi dan angin. Kondisi ini mengakibatkan banjir rob di sekitar perairan Surabaya Timur, tepatnya di wilayah Nambangan, Kenjeran, Surabaya pada Rabu 11 November 2020 malam.

Melihat fenomena tersebut, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Kelas II Tanjung Perak, Taufiq Hermawan menjelaskan, adanya perbedaan tekanan udara antara wilayah utara dan selatan Katulistiwa. 

Hal itu yang lantas menimbulkan medan angin secara regional menunjukkan pola fetch, yakni angin dengan arah konstan dalam area luas yang cukup panjang. "Potensi peningkatan kecepatan angin semakin tinggi," ujar Taufiq, Kamis 12 November 2020. 

Berdasarkan data medan angin jam 12 UTC tanggal 11 November 2020 perbedaan tekanan mencapai 12 mb. Dengan nilai tekanan di wilayah selatan mencapai 1020 hPa, sedangkan di sebelah barat Sumatera hanya 1006 hPa. Inilah yang ditengarai menyebabkan peningkatan kecepatan hembusan fetch, terutama yang masuk celah Selat Madura.

BACA JUGA: Pesisir Jawa Timur Berpotensi Gelombang Tinggi Hingga Tiga Meter

Sementara soal gelombang tinggi, Taufiq mengakui memang dalam beberapa hari ini pasang air laut menunjukkan peningkatan. Pasang maksimum harian setinggi 80 - 110 cm dari rata-rata tinggi muka air laut termonitor terjadi mulai pukul 20.00-21.00 WIB. 

"Ketinggian pasang maksimum harian diprediksi akan  mengalami peningkatan lebih tinggi mencapai 130 cm dari MSL pada tanggal 15-17 November 2020," ungkapnya. 

Kondisi itu, kata dia, memicu terjadinya peningkatan tinggi gelombang dalam skala lokal mencapai satu meter. Kemudian bertepatan dengan pasang air laut maksimum, sehingga dapat menyebabkan banjir rob lebih tinggi di pesisir timur Surabaya. 

"Diprakirakan kondisi ini akan berlangsung hingga tiga hari ke depan. Masyarakat di wilayah pesisir Surabaya kami imbau untuk meningkatkan kewaspadaan dampak gelombang tinggi dan angin kencang serta terus memperhatikan informasi terkini dari BMKG Tanjung Perak," tegasnya.

BACA JUGA: Fenomena La Nina, Waspadai Musim Hujan

Terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, sebanyak 30 personil Polairud diterjunkan untuk membantu masyarakat. Termasuk membersihkan puing-puing kapal yang rusak dihantam gelombang. 

Informasi yang dikumpulkan, diantaranya kelompok nelayan udang di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, dimana 10 perahu mengalami rusak parah dan 13 rusak ringan. 

Kemudian kelompok nelayan Samudra Jaya Nambangan, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak mengalami kerugian setelah tiga perahu mereka dinyatakan rusak parah dan tujuh rusak ringan.

Ada juga kelompok nelayan ikan asap, Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak yang mengalami kerugian akibat tujuh perahu mengalami rusak parah dan satu rusak ringan. 

BACA JUGA: Hal yang Perlu Diperhatikan Fenomena La Nina

Sedangkan kelompok nelayan kepiting di Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, merugi setelah dua perahu mengalami rusak parah. Selanjutnya kelompok nelayan udang rebon, Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak yang mengalami kerugian setelah empat perahu mengalami kerusakan parah.

Selain itu, ada juga kelompok nelayan ikan sembilang di Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, dimana satu perahu merwka mengalami rusak ringan. Kemudian kelompok nelayan cumi-cumi, Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran.

Dimana tujuh perahu mereka mengalami kerusakan parah dan satu perahu rusak ringan. Terakhir, kelompok nelayan udang putih, Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak yang merugi setelah dua perahu mengalami rusak parah dan satu perahu  rusak ringan.

"Secara keseluruhan perahu yang mengalami kerusakan sebanyak 59. Dimana 23 mengalami rusak parah dan 36 rusak ringan. Sementara itu untuk korban jiwa dari peristiwa tersebut nihil," kata Trunoyudo.