Logo

Pesisir Jawa Timur Berpotensi Gelombang Tinggi Hingga Tiga Meter

Reporter:,Editor:

Kamis, 22 October 2020 03:00 UTC

Pesisir Jawa Timur Berpotensi Gelombang Tinggi Hingga Tiga Meter

GELOMBANG: BMKG Tanjung Perak Surabaya mengingatkan gelombang tinggi di pesisir Selatan Jawa Timur. Ombak bisa mencapai 3,5 meter dalam tiga hari ke depan. Ilustrator: Dokumen Jatimnet.com

JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Taufik Hermawan mengingatkan gelombang tinggi di pesisir Selatan Jawa Timur. Ia menyebut ombak bisa mencapai 3,5 meter dalam tiga hari ke depan. 

"Kewaspadaannya lebih ditingkatkan. Jadi kondisi-kondisi terhadap tinggi gelombang di wilayah pesisir (Selatan) Jatim masih bisa terjadi," kata Taufik, Kamis 22 Oktober 2020. 

Gelombang tinggi akan menerpa sejumlah kabupaten di pesisi Selatan Jawa Timur. Mulai dari Pacitan di Barat, hingga Banyuwangi di Timur. Meski belum memberikan peringatan, namun pihaknya tetap menyarankan agar nelayan meningkatkan kewaspadaannya. 

BACA JUGA: Hal yang Perlu Diperhatikan Fenomena La Nina

"Tiga hari kita update terus. Tiga hari kami update. Kalau kapal besar pengaruhnya masih belum ada. Yang perlu diwaspadai oleh bu gubernur (Khofifah Indar Parawansa) yakni nelayan tangkap tradisional," kata dia. 

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat terutama nelayan memperhatikan betul kondisi cuaca. Apabila terpantau kondisi cuaca ekstrem, disarankan untuk sementara tidak melaut dalam dua hingga tiga hari ke depan. 

"Prediksi bmkg kemarin kemungkinan dalam minggu-minggu ini akan ada gelombang 3,5 meter misalnya, maka para nelayan harus terkonfirmasi supaya mereka tetap selamat," tegasnya. 

BACA JUGA: Fenomena La Nina, Waspadai Musim Hujan

Selain ombak tinggi, mantan menteri sosial itu juga mengingatkan adanya fenomena La Nina. Meningkatnya curah hujan hingga 25 persen patut diwaspadai. Bencana hidrometeorologi seperti banjir dan puting beliung harus sejak dini diantisipasi. 

"Kami (sedang) petakan secara lebih detail. Besok kita menunggu hasil rakor BMKG Jawa Timur untuk bisa memberikan peta secara lebih detail 22 kabupaten/kota ini supaya melakukan kesiapsiagaan," kata Khofifah. 

Pun demikian, ia meminta masyarakat tidak panik. Dirinya memastikan semua kesiapan penanganan bencana oleh badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) dan Tagana sudah sedia. 

Saat ini, kata dia, apel secara berkala dua intansi garis depan penanganan bencana itu terus dilakukan di tiga titik. "Karena pandemi Covid-19 jadi tidak bisa banyak-banyak. Makanya kita bagi ke dalam tiga titik, satu di wilayah Mataraman, di titik pantai utara dan tiga di titik tapal kuda," bebernya