Selasa, 05 November 2019 23:29 UTC
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. [pixabay]
JATIMNET.COM, Surabaya - Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur triwulan III melambat. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, pertumbuhan ekonomi triwulan III 2019 sebesar 5,32 persen. Lebih rendah dibanding triwulan II 2019 yang membukukan 5,69 persen. Sedangkan years on years, pertumbuhan ekonomi juga melambat.
Kepala BPS Jawa Timur Teguh Pramono menyebut, dalam lima tahun terakhir pada kuartal III 2019 sebesar 5,32 persen. Melambat dibanding kuartal III dalam lima tahun terakhir.
"Selama lima tahun terakhir ini yang terendah. Biasanya kami bisa mencapai 5,37 hingga 5,43 persen," ujar Teguh, Selasa 5 November 2019.
BACA JUGA: Daging Ayam Inflasi Sepanjang Oktober 2019 di Jatim
Data BPS Jatim menyebut, melambatnya perekonomian years on years antara triwulan III 2018 dibanding triwulan III 2019, disebabkan menurunnya sektor impor dan ekspor.
Sementara lambatnya pertumbuhan ekonomi q to q ini disebabkan beberapa faktor. Salah satunya kurang bergairahnya sejumlah sektor penunjang ekonomi seperti, industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, pengadaan, serta penyedia akomodasi makan dan minum.
"Itu kenapa pertumbuhan di setiap bulan ketiga meskipun tetap tumbuh tapi tidak secepat di triwulan II (2019). Itu kalau di sisi lapangan usahanya," ungkapnya.
Sedangkan yang naik cukup menggembirakan q to q yakni kategori real estate, jasa kesehatan, kegiatan sosial, serta pengadaan listrik dan gas. Sayang sektor ini tidak memberikan kontribusi signifikan dalam pertumbuhan ekonomi. Persentasenya terhadap perekonomian tidak sampai 5 persen.
BACA JUGA: Tingginya Impor Gandum Pengaruhi Neraca Perdagangan Jatim
Dilihat dari penggunaannya atau pengeluarannya, lanjut Teguh, ekonomi Jawa Timur masih sangat tergantung pada konsumsi rumah tangga. Sektor itu menguasai 58,43 persen dari perekonomian di Jawa Timur. Setelah itu pembentukan modal tetap bruto atau investasi yang mencapai 28,60 persen.
Kemudian ekspor 11,69 persen, dan konsumsi pemerintah 6,01 persen. "Jadi masih sangat tergantung pada konsumsi rumah tangga baik itu dilihat dari year on year, quarter to quarter (q to q) maupun c to c," tegasnya.
Pertumbuhan ekonomi customer to customer (c to c), mulai triwulan I hingga triwulan III Jawa Timur cukup bagus, mencapai 5,52 persen. Meningkat dibanding periode sama tahun 2018 yang hanya 5,42 persen.