Logo

Daging Ayam Inflasi Sepanjang Oktober 2019 di Jatim

Reporter:,Editor:

Sabtu, 02 November 2019 01:10 UTC

Daging Ayam Inflasi Sepanjang Oktober 2019 di Jatim

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Daging ayam ras menyumbang inflasi sebesar 0,026 persen. Angka itu menjadi yang terbesar sepanjang Oktober 2019.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Teguh Pramono mengatakan, inflasi pada daging ayam terjadi di seluruh titik pantauan di Jatim. Tertinggi di Bayuwangi yang mencapai 12,36 persen.

Sedangkan untuk rata-rata perubahan inflasi daging ayam ras mencapai 2,58 persen. Kemudian rokok kretek filter 0,49 persen, bawang merah 2,93 persen, dan obat 1,36 persen.

BACA JUGA: Dipengaruhi Bahan Makanan, Deflasi Surabaya Terendah se Jatim

"Selain daging ayam ras, komoditas lain yang menyumbang inflasi yakni rokok kretek dan filter, obat, bayam, cabai merah, mentimun, biskuit, kangkung, dan ikan bandeng," ujar Teguh, Jumat 1 Oktober 2019.

Kendati daging ayam ras menyumbang inflasi, tidak demikian dengan telur ayam ras. Data BPS Jawa Timur menyebutkan, telur ayam ras justru deflasi. Kondisi tersebut terjadi hampir di seluruh kota/kabupaten yang menjadi titik pantau BPS Jatim.

Telur ayam ras deflasi 6,67 persen. Diikuti cabai rawit 14,12 persen, emas perhiasan 1,05 persen, dan apel 4,08 persen. "Oktober ini Jatim kembali deflasi. Kalau bulan lalu deflasi 0,07. Bulan ini kita deflasi 0,02," ungkap Teguh.

BACA JUGA: Bawang Merah Sumbang Deflasi Jatim

Deflasi tertinggi terjadi di Banyuwangi sebesar 0,09 persen. Surabaya deflasi 0,08 persen, dan Malang 0,04 persen. Sedangkan inflasi tertinggi di Kediri mencapai 0,32 persen. Lalu Sumenep 0,30 persen, Probolinggo 0,12 persen, Madiun 0,07 persen, dan Jember 0,05 persen.

"Secara nasional, ibu kota provinsi, yakni Surabaya yang terendah kalau lihat inflasi per tahun kalender," tandasnya.