
Reporter
Khoirotul LathifiyahJumat, 4 Oktober 2019 - 12:45
Editor
Hari Istiawan
Kepala BPS Kota Surabaya Suparno. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat terjadinya deflasi pada bulan September 2019 dipengaruhi turunnya harga bahan makanan. Lima bahan makanan yang paling mempengaruhi deflasi meliputi telur ayam ras, bawang merah, cabai rawit, melon, dan pir.
Kepala BPS Kota Surabaya Suparno mengatakan, pada September 2019 Kota Surabaya mengalami deflasi sebesar 0,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 137,13.
“Kota Surabaya deflasinya terendah dibanding delapan kota lainnya. Dan deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember, yakni sebesar 0,29,” kata Suparno saat ditemui di Kantor BPS Surabaya, Jumat 4 Oktober 2019.
BACA JUGA: Bawang Merah Sumbang Deflasi Jatim
Ia menyampaikan dari tujuh sektor kelompok pengeluaran, lima sektor di antaranya mengalami inflasi dan dua lainnya mengalami deflasi.
Suparno memaparkan kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi sebesar 0,96 persen dan sandang sebesar 0,68 persen.
Besaran inflasi tersebut lebih kecil angkanya dibandingkan kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,07 persen dan perumahan, gas, listrik, dan bahan bakar sebesar 0,03 persen.
BACA JUGA: Naiknya Harga Emas Perhiasan Sumbang Inflasi Agustus
“Jadi banyak yang inflasi, tapi angkanya lebih kecil daripada kelompok yang deflasi,” kata dia.
Ia juga menjelaskan terjadinya deflasi secara otomatis menyebabkan penurunan angka indeks dari 143,38 pada Agustus 2019 menjadi 141,84 pada September 2019.
Dari 11 sub kelompok, ada tiga sub kelompok bahan makanan yang mengalami inflasi, kata Suparno, tiga sub tersebut bahan makanan lainnya sebesar 1,12 persen, padi dan umbi-umbian sebesar 0,88 persen dan ikan segar sebesar 0,14 persen.
BACA JUGA: Cabai Rawit Picu Inflasi Juli
Sedangkan delapan sub yang mengalami deflasi meliputi bumbu-bumbuan sebesar 6,65 persen, sayuran sebesar 3,90 persen, dan buah-buahan sebesar 1,83 persen, telur susu sebesar 1,73 dan kacang-kacangan sebesar 1,48 persen.
Untuk diketahui, delapan kabupaten/kota di Jawa Timur yang dihitung sebagai penimbang IHK – Inflasi Nasional pada 2019 semua kota mengalami deflasi. Yang tertinggi yakni Kota Jember 0,29 persen dengn IHK 132,12, dan deflasi terendah terjadi di Kota Surabaya 0,02 persen dengan IHK 137,13.