Logo

Pertahankan Kota Layak dan Ramah Anak, Eri Beri Pengarahan pada Guru se-Kota Surabaya

Reporter:,Editor:

Rabu, 02 February 2022 06:20 UTC

Pertahankan Kota Layak dan Ramah Anak, Eri Beri Pengarahan pada Guru se-Kota Surabaya

Anak-anak bermain di gang kampung Maspati Surabaya, Selasa 13 November 2018. Kampung itu menerapkan aturan prinsip ramah anak. Foto: Dokumen Jatimnet.com

JATIMNET.COM, Surabaya - Guru, kepala sekolah, dan para pengawas di tingkat SD dan SMP yang ada di seluruh Kota Surabaya mendapatkan pengarahan dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Hal itu dilakukan untuk terus mempertahankan kota layak dan ramah anak.

Kegiatan yang digelar secara daring itu turut didampingi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Erna Purnawati, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Yusuf Masruh, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Tomi Ardiyanto, dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Nanik Sukristina.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan berdasarkan kejadian beberapa hari yang lalu yakni adanya seorang guru yang memberikan hukuman kepada muridnya, menjadi catatan penting bagi dunia pendidikan di Kota Surabaya. Ia kemudian mengingatkan bahwa para guru adalah orang tua bagi para siswa saat berada di sekolah.

“Sudah cukup ada hal seperti itu, Surabaya ini kota layak dan ramah anak. Masa di coreng? dan yang mencoreng adalah orang tuanya sendiri, sudah ini yang terakhir,” kata Eri, Rabu 2 Januari 2022.

Baca Juga: PTM 100 Persen, Pelajar Diswab Rutin dan Acak

Di sisi lain, ia juga memahami bahwa yang dilakukan oleh salah satu guru tersebut dilandasi oleh emosi karena kelelahan saat mengajar hingga timbullah kejadian tersebut. Maka ia memastikan hal itu tidak akan terulang lagi di dunia pendidikan Kota Surabaya.

Eri pun meminta agar para guru juga memberikan semangat dan penguatan kepada guru tersebut, karena harus ada rasa kekeluargaan dan kasih sayang di lingkungan sekolah.

“Guru yang kemarin jangan dibahas lagi, karena setiap manusia memiliki kesalahan. Beri penguatan kepada beliau dan beri semangat agar beliau berubah, jangan dijatuhkan,” ia mengingatkan.

Para kepala sekolah dan pengawas juga bisa memberikan ruang kepada guru-guru, agar bisa sering berkumpul dan berdiskusi. Sehingga apabila nantinya terdapat suatu permasalahan maka kepala sekolah bisa mengerti untuk membantu menemukan solusi. 

Baca Juga: 

“Kita boleh tegas dan disiplin dalam mendidik, tapi juga harus didasari dengan hati yang akhlakul karimah. Ini yang saya minta kepada njenengan (anda) semuanya. Para kepala sekolah adalah para pemimpin yang bisa membawa guru dalam satu perahu besar, yakni perahu pendidikan di Kota Surabaya,” ia menuturkan.

Selain itu, untuk membentuk karakter siswa yang berlandaskan dengan agama, ia berharap para guru bisa mendekatkan hatinya kepada para siswa. Serta memberikan pemahaman agama berdasarkan kepercayaan masing-masing siswa pada 30 menit sebelum pulang sekolah.

“Pemimpin adalah orang yang berjuang membentuk karakter anak menjadi seorang yang lebih baik. Ayo kita ciptakan dan tingkatkan rasa keagamaan, kebaikan, dan amal jariyah,” ia menegaskan.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) itu berharap agar tidak ada perbedaan antara sekolah negeri dan swasta di Kota Surabaya. Jika hal ini terjadi maka akan memicu kesenjangan antar murid di Kota Pahlawan.

“Agar semua anak di Kota Surabaya itu perasaannya sama dan tidak ada perbedaan kasih sayang dan tidak memiliki rasa jumawa. Itulah tugas seorang  guru,” ia menjelaskan.

Terakhir, Eri juga memberikan salam hormat kepada setiap guru dan memberikan semangat karena telah berusaha menjadi pemimpin yang memiliki akhlakul karimah dengan menjadikan sekolah sebagai rumah bagi para siswa-siswi di Kota Surabaya. 

“Insya Allah saya juga akan berputar ke sekolah-sekolah yang njenengan (anda) pimpin. Terima kasih dan tetap semangat, kita lalui lupakan kejadian yang lalu, karena saya yakin Kota Surabaya bisa menciptakan para pemimpin dimasa depan yang memiliki jiwa-jiwa yang berlandaskan agama," ia menandaskan.