Selasa, 08 December 2020 06:40 UTC
Ilustrasi Pilkada. Grafis: Gilang
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, menyiapkan betul proses demokrasi 9 Desember 2020 besok. Bahkan, Khofifah menyebutkan telah mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang akan disebar di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang dinilai rawan.
Tak hanya itu, ia meminta penyelenggara Pilkada Serentak di 19 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur menerapkan protokol kesehatan berlapis. "Kita semua harus sadar betul jika Covid-19 masih ada. Penerapan protokol kesehatan wajib diperhatikan oleh penyelenggara pemilu, peserta pemilu, maupun pemilih," ujar Khofifah dalam siaran persnya, Selasa 8 Desember 2020.
Mantan menteri sosial itu juga berharap tidak ada pelonggaran terhadap protokol kesehatan. Baik saat pencoblosan, penghitungan, maupun pasca penghitungan seperti syukuran kemenangan.
Biasanya, kata dia, perayaan kemenangan yang kurang mematuhi protokol Kesehatan bisa memunculkan risiko serius yakni kemunculan klaster-klaster baru penularan Covid-19.
BACA JUGA: Bawaslu Surabaya: Pemilih Dilarang Membawa Ponsel ke Bilik Suara
kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur dr Herlin Ferliana mengajak semua pihak menyukseskan Pilkada serentak 2020. Namun dirinya mengingatkan agar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. "Baik itu penyelenggaranya, pemilihnya ataupun peserta (pasangan calon pilkada), jaga keselamatan dan keamanan," kata Herlin.
Masker menjadi yang utama. Herlin mempersilahkan pemakaian masker, mulai masker bedah, masker kesehatan, atau masker kain yang memiliki pori-pori kecil dan tiga lapisan.
"Posisi maskernya hatus menutup hidung sampai menutup dagu. Jadi aman. Apabila ada virus kita tidak menularkan yang lain. Apabila ada yang lain kena, diri kita tidak tertular," bebernya.
Herlin juga mengingatkan jaga jarak antrean 1,5 meter. Pihak penyelenggara telah membatasi jumlah satu TPS yang sebelumnya 800 orang menjadi 500 orang saja. Tentu ini memberi ruang sedikit longgar.
BACA JUGA: 120 Ribu Personel Amankan Pilkada Serentak di Jatim Mulai Disebar ke Daerah
Karenanya, Herlin berharap pemilih hak suara tidak menyalurkan suara pada jam yang sama. "Panggilan untuk waktu mencoblos itu memang sudah dijadwalkan atau ada jam-jam tersendiri tersendiri. Maka Bapak dan Ibu harus patuh pada jamnya, jangan seenaknya sendiri seperti datang pukul 11.00 semua semua. Takutnya adalah 500 orang bisa berkumpul jadi satu," terangnya.
Kemudian disarankan membawa hand sanitizer untuk menghindari virus menempel di meja atau alat pencoblosan. Untuk penyelenggara, wajib melakukan pengecekan suhu.
Apabila ada yang 37,5 derajat celcius suhu tubuhnya, harus dipisah ke tempat yang lain untuk pencoblosannya. "Untuk panitia penyelenggara pastikan bahwa peralatan di sekitar itu sudah di disinfektan secara berkala," tandasnya.