Selasa, 17 July 2018 07:05 UTC
Pemberangkatan Calon Jemaah Haji (CJH) Kloter pertama di Embarkasi Surabaya.
JATIMNET.COM – Menteri Agama (Menag) RI, Lukman Hakim Saifuddin minta kepada warga yang pernah haji untuk tidak berangkat naik haji. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada warga yang belum pernah menunaikan ibadah haji.
“Untuk memperpendek daftar tunggu haji dan memberikan kesempatan kepada warga yang belum haji, kita umum kepada umat Islam untuk tidak berhaji lagi,” kata Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin saat melepas keberagkatan calon jemaah haji (CJH) kloter pertama embarkasi Surabaya, di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa, 17 Juli 2018.
Lukman mengajak masyarakat yang sudah pernah untuk memberi kesempatan yang belum pernah berhaji. Sehingga antrian di daftar tunggu tidak diisi CJH yang sudah pernah berhaji. Selain itu, pemerintah terus berkomunikasi dengan pemerintah Saudi Arabia dan meyakinkan untuk memperbaiki dan menambah daya tampung Mina.
“Di Makkah dan Madinah, hotel pemondokan bisa tumbuh, di Arafah tenda bisa diperluas. Tapi di Mina satu-satunya cara dengan meningkatkan tendanya,” ujar politisi PPP ini.
Selain itu, Mina menjadi titik yang perlu diantisipasi ketika musim haji. Karena, banyak jamaah yang bakal mengalami puncak kelelahan, sementara fasilitas tenda penginapan maupun toilet tidak sebaik di Makkah dan Madinah.
Sehingga ketika kuota ditambah justru mengancam keamanan dan keselematan jamaah haji akibat kepadatan yang luar biasa. Indonesia juga mengajak negara-negara lainnya untuk mendesak Saudi Arabia untuk segera meningkatkan infrastruktur di Mina ini.
“Ketika infrastruktur ditingkatkan, kuota bisa ditambah dan antrian bisa lebih pendek,” tuturnya.
Lukman juga bersyukur hari pertama pemberangkatan gelombang pertama di seluruh embarkasi berjalan dengan lancar. Ia berharap ini terus berlanjut hingga akhir pemberangkatan gelombang pertama pada 29 Juni. Selanjutnya akan dibuka gelombang kedua pada 30 Juli-15 Agustus nanti.
Selain itu dengan adanya rekam biometeri dapat mempermudah CJH. Tidak lagi jemaah mengantre 5-7 jam di Jeddah dan Madinah untuk mengurus proses imigrasi. Karena sebagian besar proses sudah dilakukan di asrama haji setempat.
“Apalagi yang embarkasi dari Bandar Juanda, Surabaya dan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, sampai di tujuan mereka turun dari pesawat, masuk bandara dan langsung ke bus masing-masing. Sebab proses imigrasi selesai di asrama hajinya,” jelas Lukman.
Menurut dia, ini berkat kerjasama antara otoritas Arab Saudi dengan pemerintah Indonesia.
Sebagai tambahan, hari ini, 17 Juli 2018, Kementerian Agama Kanwil Jatim memberangkatkan tiga kloter. Kloter pertama dari Situbondo, disusul Bondowoso dan Banyuwangi. Total peserta haji embarkasi dari Surabaya sebanyak 37.055 orang.
Editor : Arif Ardliyanto