Sabtu, 25 April 2020 08:00 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Madiun – Jumlah pasien yang positif terkonfirmasi SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Madiun secara kumulatif bertambah menjadi empat orang. Orang keempat yang diumumkan terinfeksi virus Corona, pada Jumat malam kemarin adalah seorang laki-laki berusia 36 tahun.
Ia merupakan warga Kecamatan Saradan yang bekerja sebagai perawat RSUD Caruban, Kabupaten Madiun. “Pasien yang baru ini merupakan calon TKHI (Tim Kesehatan Haji Indonesia),” kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun, Mashudi, Sabtu 25 April 2020.
Menurut dia, pasien keempat yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini tertular dari klaster Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya. Ia merupakan salah satu peserta pelatihan pendamping haji beberapa waktu lalu. Klaster ini sama dengan tiga pasien lain yang lebih dulu dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.
BACA JUGA: Temboro Zona Merah Covid-19, Pemerintah Malaysia Berencana Evakuasi Santri Warga Negaranya
Dua di antara mereka sudah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah yang masuk wilayah Kecamatan Geger dan Kebonsari. Namun, mereka tetap masih dalam pemantauan.
Sedangkan, seorang lainnya yang merupakan suami dari salah satu pasien sembuh masih dirawat di RSUD dr. Soedono, Kota Madiun. Untuk pasien keempat dirawat di ruang isolasi RSUD Caruban dengan kondisi kesehatan yang baik.
Perawatan di ruang isolasi bagi seorang perawat yang dinyatakan positif Covid-19 ini, Mashudi menyatakan setelah hasil tes swab keluar pada Jumat kemarin. Spesimen yang bersangkutan dikirim ke Laboratorium Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) sejak 13 hari lalu.
BACA JUGA: Baru Pulang Dari Jakarta, Perempuan di Ponorogo Positif Covid-19
“Hari ini dilakukan swab lagi dan dikirim ke Surabaya,” ujar Mashudi yang juga menjabat sebagai Kabag Humas dan Protokol Pemkab Madiun.
Selain mengirimkan spesimen ke Surabaya, tim gugus tugas juga melakukan penelusuran atau tracing terhadap keluarga pasien keempat. Ini untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19.
Apalagi, infeksi yang dialami pasien keempat tidak disertai dengan gejala klinis. Bahkan, saat rapid test pertama dinyatakan non reaktif Covid-19.
