Sabtu, 14 May 2022 09:20 UTC
UBUR-UBUR. Pengunjung melihat kemunculan ubur-ubur di permukaan laut utara Probolinggo, Sabtu, 14 Mei 2022. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Selama sepekan terakhir, fenomena kemunculan ubur-ubur di perairan laut utara Probolinggo kembali menjadi perhatian masyarakat. Itu karena kemunculan binatang laut tak bertulang belakang tersebut hadir dalam jumlah banyak.
Salah satu lokasi yang mudah untuk menjumpai ubur-ubur, yakni di Perairan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Probolinggo. Kemunculannya yang cukup banyak menjadi perhatian dan hiburan tersendiri bagi pengunjung PPP setempat.
Seperti diungkapkan salah satu pengunjung, Kadi. Kadi mengatakan ubur-ubur merupakan binatang laut yang unik. Selain tak memiliki tulang belakang, ubur-ubur 95 persen tubuhnya mengandung air dan 5 persen sisanya padat.
BACA JUGA: Ribuan Ubur-ubur Muncul di Perairan Probolinggo, Masyarakat Dilarang ke Laut
Sehingga saat berada di perairan laut, gerakan ubur-ubur seakan-akan terlihat melayang. Menurut Kadi, ubur-ubur di perairan laut utara Probolinggo juga memiliki jenis warna berbeda-beda.
"Unik bentuknya, biasanya setahu saya ubur-ubur seperti ini bisa bertahan hidup tiga sampai enam bulan," ujar Kadi, Sabtu, 14 Mei 2022.
Terpisah, Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo Hari Pur Sulistiono mengatakan kemunculan ubur-ubur di perairan laut utara Probolinggo merupakan fenomena musiman.
Sulistiono menyampaikan kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi setiap pergantian musim hujan ke musim panas seperti saat ini. Hanya saja, kemunculan kali ini terjadi lebih awal dari biasanya pada Oktober dan November.
"Ubur-ubur cenderung muncul pada saat musim panas atau sewaktu ada perubahan suhu air. Biasanya muncul pada saat angin dari arah timur, serta perubahan musim," tuturnya.
BACA JUGA: Pantai Utara Probolinggo Banjir Rob, Tambak Garam dan Ikan Gagal Panen
Menurutnya, munculnya ubur-ubur ini karena kesuburan eksosistem yang ada di perairan laut setempat. Migrasi ubur-ubur terjadi karena cuaca atau masalah makanan.
“Ubur-ubur di perairan laut utara Probolinggo sangat beragam, ada yang berwarna kemerah-merahan, kebiru-biruan, dan keputih-putihan," katanya.
Tak hanya warnanya yang beragam, menurutnya, ubur- ubur juga banyak jenisnya dan salah satunya yang berbahaya karena memiliki racun yang bisa menyebabkan gatal-gatal ke kulit tubuh manusia.
"Kami mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat bermain atau berenang di pantai. Jangan sampai memegang atau menyentuh ubur-ubur agar tidak terkena racunnya, dimana bisa membuat kulit gatal-gatal," kata Sulistiono.