Logo

Perahu Terseret Arus dan Tabrak Dinding BGS Gresik, Pencari Ikan Tenggelam dan Hilang

Reporter:,Editor:

Senin, 23 December 2024 06:00 UTC

Perahu Terseret Arus dan Tabrak Dinding BGS Gresik, Pencari Ikan Tenggelam dan Hilang

Petugas melakukan pencarian korban tenggelam di Bendung Gerak Sembayat, Desa Sidomukti, Kecamatan Bungah, Gresik, Senin, 23 Desember 2024. Foto: Agus Salim

JATIMNET.COM, Gresik - Seorang pencari ikan hilang tenggelam setelah perahu yang ditumpangi terseret arus dan pecah usai menabrak dinding bendungan, Senin 23 Desember 2024. 

Menurut informasi yang dihimpun, peristiwa terjadi pukul 12.05 WIB di Bendung Gerak Sembayat (BGS) di Desa Sidomukti, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik.

Saat itu, dua orang pencari ikan sedang beristirahat di atas perahu, tiba-tiba perahu mereka terseret arus menuju pintu air bendungan.

Derasnya arus Bengawan Solo membuat keduanya kewalahan. Perahu menabrak dinding pintu air bendungan hingga pecah dan terbalik.

BACA: Perahu Nelayan Terbalik di Muara Bengawan Solo Gresik, Satu Nelayan Tewas

Akibat kejadian tersebut, satu orang bernama Akhmad Juwariyanto, 40 tahun, asal Desa Sugihwaras, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, tenggelam dan hilang.

Sementara satu orang bernama Pujiono, 43 tahun, asal Dusun Melik, Desa Candi Tunggal, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, selamat.

Kapolsek Bungah AKP Suja'i mengaku menerima laporan sekitar 12.15 WIB. 

“Satu orang belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian. Sedangkan satu orang selamat,” ujar Suja’i.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Sukardi saat dikonfirmasi mengatakan hingga pukul 18.00 WIB korban belum ditemukan.

BACA: Korban Tenggelam di Sungai Brantas Mojokerto Ditemukan, Begini Kondisinya

"Belum ditemukan dan kami akan terus berupaya melakukan pencarian dengan menyisir tepi Bengawan Solo," katanya.

Pihaknya bersinergi dengan BPBD Lamongan, BPBD Tuban, relawan, dan Polair Gresik untuk melakukan pencarian.

"Kami mengimbau bagi masyarakat di bantaran Bengawan Solo agar berhati-hati dan waspada. Agar tidak terlalu beraktivitas di bantaran, sebab debit air meluap," kata Sukardi.

Masyarakat diimbau mewaspadai cuaca ektrem saat ini terutama angin dan hujan dalam intensitas tinggi dan bahaya sewaktu-waktu mengancam.