Jumat, 22 November 2024 11:00 UTC
Tim gabungan Basarnas dan relawan mengevakuasi korban di aliran sungai Brantas, Desa Candiharjo, Kec. Ngoro, Kab. Mojokerto, Jumat sore, 22 November 2024. Foto: BPBD Kabupaten Mojokerto
JATIMNET.COM, Mojokerto – Korban tenggelam di aliran sungai Brantas di Desa Candiharjo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, akhirnya ditemukan meninggal dunia, Jumat sore, 22 November 2024, sekitar pukul 14.30 WIB.
Jasad korban ditemukan tak jauh dari titik tenggelamnya yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari lokasi jembatan apung.
Kabid Kedaruratatan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim membenarkan jika korban telah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
"Korban berhasil ditemukan sekitar 300 meter dari lokasi tenggelam," kata Khakim.
BACA: Benahi Jembatan Apung, Warga Mojokerto Hilang Terseret Arus Brantas
Menurut Khakim, tim gabungan dari Basarnas Surabaya dan potensi relawan yang ada di Mojokerto melakukan pencarian dengan menggunakan perahu cepat (speedboat) sejak pagi dan akhirnya membuahkan hasil.
"Pada pukul 15.30 WIB, dilakukan evaluasi dan apel penutupan operasi SAR," kata Khakim.
Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk divisum petugas kepolisian bersama tim kesehatan Puskesmas Manduro.
BACA: Terseret Sungai di Pacet, Jasad Wanita Ini Ditemukan 20 Kilometer di Bangsal Mojokerto
"Saat ini korban dibawa ke tempat rumah duka," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Nurdin Subiyantoro, 25 tahun, warga Dusun Bangkal, Desa Candiharjo Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, tenggelam dan terseret arus saat membenahi jembatan apung di aliran sungai Brantas di desa setempat.