Logo

Penyekatan Jalan PPKM Darurat di Probolinggo Dikeluhkan Abang Becak dan Tukang Tambal Ban

Reporter:,Editor:

Selasa, 13 July 2021 10:20 UTC

Penyekatan Jalan PPKM Darurat di Probolinggo Dikeluhkan Abang Becak dan Tukang Tambal Ban

PENYEKATAN. Petugas gabungan saat melakukan penyekatan di Jalan Jaunda, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan barrier, Selasa 13 Juli 2021. Foto : Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo - Masih tingginya tingkat mobilitas masyarakat, di wilayah Kraksaan Kabupaten Probolinggo di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.

Membuat Dinas Perhubungan Pemkab Probolinggo, kembali melakukan penyekatan jalan di wilayah Kraksaan. Salah satunya, akses Jalan Juanda di Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan. Petugas gabungan terdiri dari Dishub, Lantas dan Satpol PP, pada Selasa 13 Juli 2021 siang, melakukan penyekatan akses setempat.

Plt Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo Tatok Krismarhento mengatakan, penyekatan akses jalan lantaran tingkat mobilitas masyarakat masih tinggi. Berdasarkan pantauan di lapangan, masih banyak dijumpai masyarakat yang keluar rumah, meskipun urusannya tak terlalu penting.

Baca Juga: Di Tengah Penerapan PPKM Darurat, Warga Kota Probolinggo Digelontor Bansos

"Kami imbau masyarakat mematuhi peraturan PPKM Darurat, kalau memang harus membeli makan, maka harus dibungkus," kata Tatok kepada wartawan, Selasa 13 Juli 2021.

Pun demikian, bagi sejumlah warung yang tetap buka dan melayani pelanggan. Tatok menyarankan, agar pembeli yang datang dilayani secara take away (dibungkus). Ia juga menjelaskan, selain akses Jalan Juanda, akses jalan dr Saleh yang berlokasi di Desa Sumberlele juga dilakukan penyekatan.

Total ada 7 ruas jalan, yang telah disekat guna menekan tingginya mobilitas warga. Tak hanya jalan, lampu PJU di beberapa titik juga dimatikan, guna mencegah munculnya kerumunan masyarakat. Sementara langkah penyekatan akses jalan, sangat disesalkan oleh masyarakat, yang kesehariannya mencari penghasilan di jalanan.

Baca Juga: Yustisi PPKM Darurat, Petugas Temukan Pelanggar Reaktif Covid-19

Seperti diungkapkan Zainal, salah seorang tukang becak yang biasa mangkal di pertigaan Jalan Juanda. Zainal menyebut, dampak penyekatan akses jalan, bakal semakin menghimpit dirinya mencari penghasilan. "Cari penumpang saja sulit sekarang pak, sehari saja kadang yang cuman dapat satu orang. Kalo buat makan ya sedapatnya, sampai ngutang juga,"ungkapnya.

Senada dikatakan Mashudi, tukang tambal ban yang biasa mangkal di tepian jalan setempat. Adanya penyekatan akses jalan, menurutnya bakal menghilangkan mata pencahariannya. "Yang biasa tambal ban, biasanya warga sekitar sini. Kalo ditutup seperti ini, gimana nantinya. Buat makan keluarga, terus dapat dari mana,"keluhnya.

Baik Zainal dan Mashudi, selama penerapan PPKM Darurat, keduanya mengaku belum mendapatkan sama sekali bantuan dari pemerintah. Baik itu bantuan sembako maupun uang tunai, guna meringankan kebutuhan mereka sehari-hari..