Yustisi PPKM Darurat, Petugas Temukan Pelanggar Reaktif Covid-19

JATIMNET.COM, Probolinggo - Upaya penertiban masyarakat terkait pelaksanaan PPKM Darurat, terus gencar dilakukan Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo.

Salah satunya lewat operasi yustisi dan swab di tempat bagi para pelanggar yang terjaring, digelar di jalan raya depan Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan.

Hasil operasi yustisi tersebut, terjaring sebanyak 28 pelanggar protokol kesehatan, yang keluar rumah saat PPKM Darurat tanpa menggunakan masker.

Usai dilakukan swab antigen di tempat, salah seorang diantaranya diketahui reaktif/Positif Covid-19. Sedangkan lainnya, dinyatakan negatif.

Baca Juga: Para Pelanggar Prokes dan PPKM Darurat Ikuti Tour On Duty ke Makam hingga Merawat ODGJ

Koordinator Penegakan Hukum dan Keamanan Satgas Covid-19, Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto menyebutkan, mereka yang terjaring operasi yustisi PPKM Darurat, menjalani sejumlah tahapan penindakan.

Mulai pemeriksaan swab antigen, kemudian dikumpulkan guna pembinaan terkait bahaya paparan Covid-19, sekaligus dilakukan sidang di tempat.

"Bagi pelanggar yang hasil swab antigennya reaktif, maka langsung diserahkan ke Puskesmas Paiton, guna swab PCR," ujar Ugas, Jum'at 9 Juli 2021.

Lanjutnya, apabila nanti hasilnya positif, maka bersangkutan bakal langsung dilakukan isolasi selama 14 hari, oleh Tim Satgas Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga: PPKM Darurat, Malam ini Digelar Operasi Prokes, Pelanggar Bakal Dibawa ke Pemakaman Covid-19

Sedangkan bagi pelanggar lainnya yang hasilnya negatif, bakal dikenai sanksi membersihkan kuburan. Tujuannya mengingatkan pelanggar, bahwa sebaran Covid-19 saat ini, banyak menimbulkan korban meninggal.

Tercatat, jumlah warga terkonfirmasi positif Covid-19 per 9 Juli 2021 di Kabupaten Probolinggo, mencapai 3.709 kasus. Dengan rincian; 199 pasien dirawat, 3.294 orang sembuh dan 216 meninggal dunia.

Data terbaru dari total 24 kecamatan yang ada, sebanyak 8 kecamatan masuk kategori resiko sangat tinggi sebaran Covid-19. Enam kecamatan masuk kategori resiko tinggi sebaran Covid-19, serta 7 kecamatan telah masuk kategori sedang sebaran Covid-19.