Kamis, 28 February 2019 11:49 UTC
Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Pemkab Probolinggo melakukan restocking ikan kakap putih untuk di Pantai Bentar, Kamis 28 Februari 2019. Foto: Zulkifli
JATIMNET.COM, Probolinggo – Sebanyak 15 ribu benih ikan kakap putih disebar petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan RI bersama Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Penyebaran belasan ribu ikan kakap putih itu dilakukan di obyek Wisata Pantai Bentar, Desa Curahsawo, Kecamatan Gending. Sementara benih-benih ikan kakap putih itu, merupakan hasil produksi dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo.
“Kami sengaja memilih perairan laut Probolinggo, karena sekitar 70-80 persen jenis ikan karang atau ikan kakap putih karena terus berkurang,” kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, Kamis 28 Februari 2019.
BACA JUGA: Nelayan Probolinggo Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan
Menurut Slamet, berbeda dengan kondisi perairan laut Probolinggo pada 20 atau 30 tahun lalu, di mana saat itu kondisinya masih kaya akan ikan karang.
Dengan disebarnya ribuan benih ikan kakap putih di perairan laut probolinggo itu diharapkan populasinya akan terus bertambah. Setidaknya dalam tiga tahun ke depan, populasi ikan karang akan meningkat berlipat-lipat.
“Harapan kami, dalam dua hingga tiga tahun ke depan, benih ikan ini bisa menjadi indukan. Kami berharap bisa beranak pinak dan jangan ditangkap dulu. Tujuannya agar populasinya bertambah banyak dan makin kaya,” kata Slamet.
Ditambahkan Slamet bahwa populasi ikan kakap putih ini mayoritas tinggalnya berada di mangrove yang banyak tersebar di perairan Probolinggo. Dia berharap agar restocking atau memperkaya jenis ikan.
BACA JUGA: Peringatan Imlek, Klenteng Sumber Naga Probolinggo Dibanjiri Wisatawan
Slamet meminta agar penyebaran belasan ribu benih ikan kakap putih diimbangi dengan peraturan daerah yang tegas. Di mana bisa menjaga lingkungan, termasuk mengatur penggunaan alat tangkap dan cara penangkapan yang sesuai aturan.
Apabila terjadi salah tangkap menggunakan alat yang berbahaya, dikhawatirkan ikan cepat habis dan mati. Selain itu, makanan ikan dan lokasi tempat tinggalnya terancam hancur. Pernyataan ini merujuk masih dijumpainya penangkapan ikan menggunakan bahan peledak di sejumlah daerah
Hal senada disampaikan, Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko. Ia meminta nelayan maupun masyarakat tidak menangkap ikan menggunakan peralatan yang berbahaya.
“Mari jaga kelestarian lingkungan laut tetap terjaga. Kalau ikannya banyak, yang menikmati masyarakat luas, tidak hanya nelayan,” jelasnya.