Rabu, 10 July 2019 15:17 UTC
AKLAMASI. Konfercab PDI Perjuangan yang dilaksanakan di Empire Palace, Minggu 7 Juli 2019. Foto: Baehaqi Almutoif.
JATIMNET.COM, Surabaya - Penunjukan langsung Adi Sutarwiyono sebagai ketua DPC PDI Perjuangan kota Surabaya, pada pelaksanaan konfercab, terancam menghancurkan loyalitas dan kesolidan kader di tingkat bawah.
Sebab, keputusan yang diambil dianggap tidak mencerminkan sistem demokrasi berdasarkan suara kader di tingkatan bawah.
Pengamat politik Unesa Agus Mahfud fauzi menyampaikan, konfercab bertujuan mendengar atau menyerap aspirasi di tingkat bawah, yakni Pengurus Anak Cabang (PAC) dalam menentukan ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
Sehingga sistemnya bukan dengan melakukan penunjukan langsung.
BACA JUGA: Adi Sutarwijono Pimpin PDI Perjuangan Surabaya
“Proses di partai politik salah satunya PDI Perjuangan menerapkan demokrasi yakni keputusan diambil berdasarkan suara di bawah yakni Bottom up, apalagi PDI Perjuangan merupakan partai yang loyalitas maupun kesolidan kader di tingkat bawah sangat tinggi," ungkap dosen sosiologi politik Unesa saat diwawancarai melalui telepon, Rabu 10 Juli 2019.
Menurutnya, suara di tingkat bawah biasanya menjadi pertimbangan besar dalam menentukan keputusan.
Sehingga, jika suara kader tidak menjadi bahan pertimbangan, keputusan tersebut sama dengan mencederai mereka.
Mantan komisioner KPU jatim ini menegaskan, apalagi terjadi deadlock dalam pelaksanaannya, itu menunjukan konfercab PDI Perjuangan tidak hanya mencederai kader di tingkat bawah, tapi juga lembaga, akibat keputusan yang diambil tidak berdasarkan AD/ART atau mekanisme partai.
BACA JUGA: Pemilihan Adi Sutarwijono Sebagai Ketua PDIP Tak Berdasarkan Voting
"PDI Perjuangan harus melakukan klarifikasi, jika tidak maka kedepan ini akan menghancurkan loyalitas maupun kesolidan para kader di tingkat bawah." kata dia.
Selain itu, jika keadaan ini terus dilanjutkan, maka akan menjadi preseden buruk bagi partai. Penilaian publik akan menjadi tidak bagus, karena PDI Perjuangan tidak menerapkan demokrasi dalam mengambil keputusan.
“Konfercab PDIP kali ini akan menjadi perhatian publik pada Partai yang dalam pileg ini bisa kembali menjadi pemenang di surabaya menjadi tidak bagus, dikarenakan partai yang menjadikan demokrasi sebagai jalan hidupnya ternyata dalam menentukan keputusan tidak menerapkan sistem demokrasi,” pungkasnya.