Logo

Penjelasan SMA 8 Surabaya Soal Iuran Menjelang Ujian Akhir Sekolah

Reporter:,Editor:

Jumat, 03 January 2020 14:10 UTC

Penjelasan SMA 8 Surabaya Soal Iuran Menjelang Ujian Akhir Sekolah

IURAN SISWA. Juru bicara atau Humas SMA 8 Surabaya Arif H. Foto: Tony Hermawan

JATIMNET.COM, Surabaya – Sebelum dilaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) pada Desember 2019 lalu, SMA 8 Surabaya sempat menarik dana iuran kepada siswa. Menurut siswa, dana itu digunakan untuk pembangunan gedung sekolah.

 

"Benar nominalnya Rp1,5 juta. Itu diumumkan wali kelas kami dan selalu diingatkan jangan lupa bayar iuran agar bisa ikut ujian. Dan ibu saya sudah bayar," ujar siswa kelas XI SMA 8 Surabaya, Atika Fadhilah, Jum’at, 3 Januari 2020.  

 

Hal yang sama diakui siswa kelas X, Syahbilal Muttadin, dan siswa kelas XI, Dwiki Novianto.

 

“Iya, tapi bayarnya bisa dinego enggak harus Rp1,5 juta, tergantung kemampuan wali murid. Dan kalau belum bayar iuran nanti enggak dapat kertas (ujian). Kalau enggak dapat kertas bilang ke Wakasek, bawa surat keringanan biar dapat dispensasi," kata Syahbilal dan Dwiki.

 

BACA JUGA: Ini Imbauan Dinas Pendidikan Jatim Cermat Pilih Sekolah

 

Menanggapi kebenaran kabar ini, jatimnet.com mengkonfirmasi Humas SMA 8 Surabaya Arif H.

 

Arif membantah jika iuran itu untuk pembangunan sekolah. Ia menegaskan, jika iuran atau yang dia sebut sebagai dana partisipasi masyarakat itu dibutuhkan untuk menutup Bantuan Operasional Pendidikan dan Pembangunan (BOPP) yang nantinya dimanfaatkan untuk kegiatan siswa. Siswa pelajar tetap bisa ikut ujian meski belum membayar. 

 

“Dana kurang, karena SPP dulunya Rp150 ribu dan sekarang sudah dihapus diganti BOPP Rp135 ribu. Kami akhirnya mencari siapa-siapa yang membantu. Kami membantu (dan) sisanya komite. Kebetulan yang kemarin wajib membantu komite dan setelah itu kami serahkan ke komite. Nilainya variatif, bukan diwajibkan Rp1,5 juta,” kata Arif saat ditemui di sekolah setempat.