Logo
Gara-gara tersinggung pernyataan Prabowo

Pengemudi Ojek Online Surabaya Tuntut Prabowo Minta Maaf

Reporter:,Editor:

Sabtu, 24 November 2018 07:50 UTC

Pengemudi Ojek Online Surabaya Tuntut Prabowo Minta Maaf

Aksi ratusan pengemudi ojek online di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu 24 November 2018. Foto: Nani Mashita.

JATIMNET.COM, Surabaya – Ratusan pengemudi ojek online menggelar demonstransi di depan Gedung Grahadi Surabaya, Sabtu 24 November 2018. Mereka kecewa dengan pernyataan Calon Presiden Prabowo Subianto yang dianggap merendahkan pekerjaan ojek online.

Dalam aksinya, massa membawa berbagai poster. Seperti “Lebih Baik Ngojek Daripada Nge-Hoax” dan “Pak Prabowo Stop Remehkan Ojek”. Mereka juga menggelar aksi orasi memprotes pernyataan Prabowo yang dianggap telah menyinggung perasaan pengemudi ojek online.

“Dengan statemen yang merendahkan driver ojek online, kami sakit hati khususnya di Surabaya,” kata Koordinator Lapangan Aksi Komunitas Peduli Ojek Online Surabaya Eko Wahono.

BACA JUGA: Taman Surya Surabaya Gelar Festival Nusantara Bonsai

Menurut dia, statemen Prabowo telah mendiskreditkan pengemudi ojek online. Padahal banyak pihak merasa senang dengan keberadaan ojek online, baik masyarakat umum atau unit mikro, kecil, dan menengah.

“Tapi dengan statemen yang merendahkan ojek online, saya rasa itu tidak bijak dan itu melukai perasaan kawan-kawan ojek online di Surabaya dan seluruh Indonesia,” katanya.

Karena itu, ratusan pengemudi ini merasa prihatin dan meminta agar Prabowo Subianto meralat pernyataannya dan meminta maaf kepada semua pengemudi ojek online. “Harapan kami Pak Prabowo minta maaf sekaligus juga berani minta maaf dan tidak mengeksploitasi driver online seluruh Indonesia,” katanya.  

BACA JUGA: Surabaya Bangun Destinasi Wisata Kota Bersejarah

Ia juga menyatakan pengemudi ojek online menolak jadi komoditas politik, apalagi bahan black campaign.“Jangan jadikan kami komoditas politik. Kami itu pejuang jalanan yang sudah melawan panas hujan menghidupi keluarga kami,” harapnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan akan terus menyuarakan agar tokoh-tokoh nasional bijak mengenai isu ini. Harapannya, para tokoh nasional fokus berjuang meloloskan regulasi yang berpihak kepada pengemudi ojek online ketimbang menggunakan jadi alat kampanye.

Sebelumnya, dalam Economic Forum di Hotel Shang-ri La Jakarta, Prabowo mengaku sedih karena banyak pemuda Indonesia seusai lulus SMA malah jadi pengemudi ojek online.