Selasa, 30 July 2024 10:00 UTC
Sarasehan Kepariwisataan di Pantai Bletok, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, Selasa, 30 Juli 2024. Foto: Zaini Zain
JATIMNET.COM, Situbondo – Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Situbondo mengajak pengelola pariwisata agar meningkatkan promosi wisata melalui platform sosial media. Saat ini, sekitar 70 persen wisatawan mengetahui lokasi wisata melalui media sosial.
“Sarasehan ini berangkat dari suatu pemikiran yaitu perubahan perilaku wisatawan terlihat ketika search and share 70 persen sudah melalui perangkat digital,” ujar Kepala Dinas, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Situbondo Puguh Wardoyo, Selasa, 30 Juli 2024.
Menurut Puguh, di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, sebagian besar masyarakat memanfaatkan smartphone untuk mengakses informasi pariwisata, mulai dari tempat wisata yang akan dikunjungi, cara menuju ke lokasi wisata, hingga kuliner dan tempat penginapan di lokasi wisata.
BACA: Pemkab Situbondo Perkenalkan Wisata Pantai Sijile Lewat Lomba Mancing
“Media sosial telah mengubah pola hidup masyarakat. Saat ini share atau posting kegiatan kita menjadi kebiasan sehari-hari masyarakat Indonesia, tidak terkecuali saat melakukan perjalanan wisata,” ujarnya.
Puguh mengaku bersyukur karena tahun ini obyek wisata Pantai Bletok terpilih mewakili Kabupaten Situbondo di ajang Festival Dewi Cemara (Desa Wisata Cerdas Mandiri dan Sejahtera). Oleh karena itu, kegiatan sarasehan ini sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap Desa Bletok yang sedang mengikuti festival Dewi Cemara.
“Sarasehan yang kami laksanakan di Pantai Bletok ini sebagai bentuk dukungan kepada Desa Bletok yang terpilih mewakili Kabupaten Situbondo dalam kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yaitu Festival Dewi Cemara,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Situbondo Wawan Setiawan mengaku sangat mengapresiasi kegiatan sarasehan tersebut. Menurutnya, hanya dengan kemampuan adaptasi yang tinggi, inovasi, dan kolaborasi akan menjadi kunci bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif bisa bertahan pascapandemi Covid19.
“Digital tourism merupakan salah satu strategi yang efektif dalam mempromosikan berbagai destinasi dan potensi pariwisata Indonesia melalui berbagai platform,” tuturnya.
BACA: Terobosan Bupati Situbondo Jadi Daya Ungkit Kebangkitan Objek Wisata Pasir Putih
Menurut Wawan, saat ini tren pariwisata mulai bergeser ke arah digital. Salah satu buktinya terlihat dari aktivitas wisatawan yang mulai merencanakan perjalanan hampir seluruhnya dilakukan secara digital.
Oleh karena itu, Wawan meminta pengelola pariwisata di Kabupaten Situbondo agar memanfaatkan platform media sosial untuk mempromosikan destinasi wisata dan membuat spot-spot wisata yang Instagramable.
“Digital tourism tidak hanya sekadar mengenalkan, namun juga menyebar keindahan pariwisata secara luas untuk meningkatkan jumlah wisatawan berkunjung ke Situbondo,“ katanya.
Sarasehan kepariwisataan melibatkan 120 peserta, terdiri dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pelaku ekonomi kreatif, dan berbagai komunitas. Sarasehan juga menghadirkan Kabid Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Ali Afandi menjadi narasumber.
