Logo

Penemuan Bayi di Masjid Masih Misteri, Warga Temukan Kardus Berisi Bantal Bayi

Reporter:,Editor:

Senin, 22 February 2021 07:40 UTC

Penemuan Bayi di Masjid Masih Misteri, Warga Temukan Kardus Berisi Bantal Bayi

KARDUS BAYI: Anggota Polsek Jetis memperlihatkan kardus dan bantal bayi yang ditemukan oleh warga

JATIMNET.COM, Ponorogo – Kasus penemuan bayi di dalam Masjid An Nur Desa Kutu Kulon, Kecamatan Jetis pada Jumat 19 Februari 2021 kemarin, masih menjadi misteri siapa orang tua bayi.

Apalagi, warga juga menemukan sebuah kardus berisikan bantal bayi yang kemungkinan besar sebelumnya digunakan untuk membawa dan menaruh bayi di dalam masjid.

Polisi yang menangani, hingga kini masih melakukan penyelidikan dan penyidikan. Serta mengumpulkan keterangan dari para saksi yang ada di sekitar masjid.

"Dimungkinkan bayi nya itu sebelum ditaruh dan dimasukkan ke dalam masjid, bayi ditempatkan di dalam kardus,” kata Kapolsek Jetis, AKP Edy Sucipta, Senin 22 Februari 2021.

Baca Juga: Warga Ponorogo Heboh, Temukan Bayi di dalam Masjid

Dia mengungkapkan, kardus bekas minuman kemasan gelas tersebut ditemukan oleh warga sekitar yang kebetulan melewati belakang masjid. Saat menemukannya, di dalam kardus ada sebuah bantal bayi berwarna kuning bertuliskan “tazmania”.

“Sampai saat ini belum mengarah siapa pelaku pembuangan bayi maupun orang tua bayi,” ujar Edy.

Edy menuturkan pihaknya saat ini juga sudah mengumpulkan keterangan dari beberapa bidan desa agar melaporkan siapa saja yang baru melahirkan sekitar satu minggu kebelakang. Hal ini untuk mengetahui siapa orang tua dari bayi malang tersebut.

Baca Juga: Pembunuhan Bayi di Ponorogo, Polisi: Hasil Outopsi Terdapat 29 Luka

“Kita terkendala saksi informasi, karena tidak mengarah siapa pelaku pembuangan bayi. Kemudian nopol kendaraan juga tidak diketahui, CCTV juga tidak ada,” tutur Edy.

Sementara itu Kadinsos Ponorogo, Supriyadi, mengatakan jika bayi yang ditemukan di masjid An Nur saat ini berada di RSUD dr Harjono. Jika kondisi bayi sudah baik, maka bayi akan dititipkan ke panti sosial dan anak yang ada di Sidoarjo. Sampai dengan proses penyelidikan dari kepolisian selesai.

Jika nantinya kepolisian tidak menemukan orang tua bayi atau pelaku pembuangan bayi, maka bayi akan menjadi anak negara sampai dengan ada yang mengadopsi. “Sampai dengan hari ini sudah ada 14 orang yang ingin mengadopsi bayi laki-laki tersebut, ada juga yang dari luar kota,” pungkas Supriyadi.