Selasa, 25 June 2019 08:33 UTC
Ilustrasi oleh Gilas Audi
JATIMNET.COM, Ponorogo - Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi sejumlah SMA negeri di Ponorogo masih diperpanjang hingga lima hari ke depan. Hal ini dilakukan karena sejumlah sekolah itu mengalami kekurangan siswa atau tidak bisa memenuhi pagu yang telah ditetapkan.
Data yang diperoleh Jatimnet.com menyebutkan, dari 16 SMA negeri yang ada di Kabupaten Ponorogo, hanya ada enam SMA yang jumlah pagunya terpenuhi, tiga SMA terpenuhi 70 persen. Sedangkan sisanya, sebanyak tujuh SMA kurang dari 50 persen.
“Saat ini memang PPDB telah ditutup, dan sudah dilakukan daftar ulang, namun karena ada beberapa sekolah yang kekurangan siswa maka beberapa masih dibuka pendaftaran,” kata Kasie SMA Cabdindik Jatim Wilayah Ponorogo Zamroni, Selasa 25 Juni 2019.
BACA JUGA: Dua SMA di Kabupaten Blitar Belum Penuhi Pagu PPDB Daring
Zamroni menyebutkan tiga SMAN yang bisa memenuhi pagunya hanyalah SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN Pulung, SMAN Badegan serta SMAN Babadan. Sedangkan dari total delapan SMK Negeri yang ada di Ponorogo hanya ada tiga SMKN yang pagunya terpenuhi, yaitu SMKN 1, SMKN 2 serta SMKN Jenangan.
Ia mengatakan dari total pin PPDB sebanyak 7.223 pin untuk SMAN dan SMKN, hanya 3012 pin yang diambil untuk mendaftar di SMAN. Sedangkan total pagu seluruh SMAN di Ponorogo sebanyak 3.653. Sementara sebanyak 3.317 pin memilih mendaftar di SMKN.
“Ada sisa 1.000 pin, kemungkinan memilih masuk di SMA swasta atau MAN,” terangnya.
BACA JUGA: Ikhsan: Demo PPDB karena Warga Belum Terbiasa Sistem Baru
Zamroni menjelaskan sebenarnya ada dua SMK pinggiran yang pagunya terpenuhi, yaitu SMKN Badegan dan Slahung. Namun, ada beberapa progam studi yang jumlah siswanya kurang. Sedangkan tiga SMKN yang tidak bisa memenuhi pagu adalah SMKN Mlarak, Ngrayun, dan Sawoo.
“Jumlah siswa ini nanti akan berpengaruh terhadap rombongan belajar, otomatis ke sertifikasi guru juga, sehingga untuk menyikapinya kami akan membuka pendaftaran dalam lima hari ke depan,” pungkasnya.
Zamroni juga mengatakan sejumlah SMAN kekurangan siswa karena banyak yang lebih memilih melanjutkan ke SMK. Sebaliknya, ada juga sejumlah sekolah yang tertolong sistem zonasi sehingga jumlah siswanya lebih banyak dari tahun kemarin.
BACA JUGA: Sekolah di Pinggiran Kabupaten Madiun Kekurangan Siswa
Ia mencontohkkan SMAN Jenangan. Meski pagu belum terpenuhi, namun jumlah siswanya lebih banyak dari tahun sebelumnya. Tahun ini, SMA ini bisa menyediakan empat robel dari tahun sebelumnya tiga rombel. Penyebab lain kekurangan siswa, semisal karena harus bersaing dengan SMK 1 Jenangan yang masih dalam satu zona.
Ia mengatakan PPDB sistem zonasi ini bisa membantu SMA pinggiran untuk meraih murid, namun untuk memenuhi pagu masih tetap kekurangan. Zamroni mengatakan jumlah siswa yang memang tidak sebanyak dulu. Selain itu, banyak orang tua yang lebih memilih untuk memasukkan anaknya ke SMA swasta agar mendapatkan fasilitas yang lebih baik daripada SMAN pinggiran.
Sementara untuk SMA swasta yang pendaftarnya tembus 300 adalah SMA Muhammadiyah Ponorogo.
