Kamis, 14 January 2021 12:40 UTC
LONGSOR. Petugas memasang garis polisi di areal tambang sirtu yang longsor di Desa Glagah, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Kamis, 14 Januari 2021. Foto: Polsek Pakuniran
JATIMNET.COM, Probolinggo – Seorang penambang galian C berupa pasir berbatu (sirtu) di Kabupaten Probolinggo tewas setelah tertimpa longsoran sirtu setinggi 5 meter.
Korban adalah Suhan, 49 tahun, warga Desa Glagah, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo. Korban tewas setelah tertimbun sirtu yang digalinya di Dusun Nyato RT/RW 02 Desa Glagah.
Kapolsek Pakuniran AKP Habi Sutopo menyebutkan peristiwa itu terjadi Kamis 14 Januari 2021 sekitar pukul 14.00 WIB.
Habi menjelaskan peristiwa bermula saat Suhan melakukan penambangan sirtu bersama empat rekannya menggunakan peralatan manual seperti sekop, linggis, dan rajang.
BACA JUGA: Pekerja Tambang Galian C Tewas Tertimbun Tebing yang Longsor
Usai digali, sirtu yang terkumpul dipindahkan ke bak truk. Nahas setelah bak truk hampir penuh, dinding tambang sirtu setinggi 5 meter tersebut tiba-tiba longsor.
Longsoran pasir berbatu menimpa korban dan menimbunnya. Sedangkan empat rekan korban bisa menghindar, sehingga lolos dari maut.
"Saat itu posisi korban sedang membungkuk, karena tengah merojong Sirtu di samping kanan truk," ujar Habi saat dikonfirmasi.
BACA JUGA: Tambang Mangan Longsor, Satu Korban Belum Ditemukan
Setelah tertimbun, korban diduga tak bisa bernapas sampai akhirnya meninggal. Sewaktu dievakuasi, terdapat luka lecet pada dahi dan kaki korban yang diduga terkena bebatuan.
Meski demikian, pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan menerima musibah yang terjadi.
"Jadi, keluarganya sudah menerima apa yang menimpa Suhan. Dimana sudah diperjelas, lewat adanya surat penolakan visum," kata Habi.
Habi menyampaikan dari olah TKP yang dilakukan ditemukan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian, meliputi beberapa batu ukuran sedang yang terdapat bercak darah korban.