JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mengajukan fasilitas jalan tol Kertosono-Kediri bisa dilanjutkan hingga Tulungagung untuk mendukung adanya bandara Kediri yang sudah masuk dalam proyek strategis nasional..

"Infrastruktur perhubungan udara harus didukung transportasi. Ketika ada pembicaraan tol yang eksisting ke Kediri, mestinya bisa diparipurnakan lanjut Tulungagung," ujar Kadishub Jawa Timur Fattah Jasin, Jumat 4 September 2019.

Fattah menyebut, pemprov sangat ingin menjadikan bandara Kediri terhubung dengan kawasan Selingkar Wilis agar bisa memberikan dampak besar, khususnya dalam pengembangan beberapa sektor pariwisata, perkebunan, dan pendidikan.

BACA JUGA: Pembebasan Lahan untuk Bandara Kediri Kurang Empat Persen

Dengan terhubungnya bandara Kediri ke jalan tol itu akan membuka akses ke Tulungagung, Blitar, dan sekitarnya. "Karena itu tol ini penting untuk bisa mempercepat akses ke Blitar, Trenggalek, dan Pacitan. Sangat layak," tegasnya.

Saat ini, lanjut Fattah, pengajuan sedang dilakukan oleh gubernur ke Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT). Disebutkannya, perpanjangan rute jalan tol dari sebelumnya Kertosono-Kediri, menjadi Tulungagung sudah mau mendapat lampu hijau (persetujuan).

"Sekarang presiden berharap tidak seperti Teluk Lamong, dibangun pelabuhan tapi tidak ada jalan tol. Kancrit. Kan baru sekarang dibangun. Jadi mumpung bandara Kediri persiapan, akses tolnya disiapkan," urainya.

BACA JUGA: Pemkab Ponorogo Sambut Gembira Implementasi Proyek Lingkar WIlis

Rencananya, bandara Kediri ini kapasitasnya lebih besar dari Bandara Juanda. Jika Juanda kapasitasnya untuk 12 juta penumpang per tahun, bandara Kediri ini kapasitasnya 15 juta penumpang per tahunnya.

Bandara Kediri ini akan dibangun di atas lahan seluas 370 hektare dengan runway 3.300 meter dan akan menyediakan rute penerbangan internasional. Bandara Kediri akan dilakukan ground breaking di Januari 2020 mendatang dan ditargetkan selesai pada akhir 2021.