Jumat, 05 June 2020 04:00 UTC
GUBERNUR JATIM: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemprov Jawa Timur segera menerjunkan tim Covid-19 Hunter untuk menyisir daerah yang memiliki jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam pemantauan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di atas 52 persen.
Sepuluh kabupaten yakni, Sidoarjo, Kabupaten Kediri, Tulungagung, Gresik, Bangkalan, Nganjuk, Lamongan, Kabupaten Madiun, Jember, dan Kabupaten Probolinggo sudah dipilih. Surabaya tidak masuk, karena sudah dilakukan tes massal oleh Pemkot dan BIN.
Tim yang dibentuk bersama kepolisian dan TNI itu nantinya bakal melakukan tes massal dengan polymerase chain reaction (PCR), dan tes cepat molekuler (TCM). "Tim Covid-19 hunter akan bergerak mulai besok," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kamis 4 Juni 2020 malam.
Tim, kata Khofifah, mengklaim sudah mengantongi nama-nama OTG, ODP, dan PDP dari dinas kesehatan kabupaten/kota. Seluruhnya telah dijadwalkan untuk tes harian.
BACA JUGA: Pasien PDP Berkeliaran, Tim Hunter Covid-19 Beraksi
"Tim Covid-19 Hunter akan turun mulai besok, kira-kira tim ini bisa di lapangan 4-5 hari sehingga orang-orang yang terkonfirmasi OTG, ODP, dab PDP sampai tim ini selesai bekerja sudah terkonfirmasi mereka selesai mengikuti rapid test. Dan yang reaktif sudah selesai mengikuti swab test," katanya.
Mantan menteri sosial itu mengatakan, tingginya angka OTG menjadi alasan utama pembentukan tim Covid19 Hunter. Mengingat potensi OTG saat ini untuk terkonfirmasi terjangkit virus SARS CoV-2 itu mencapai sekitar 35 persen.
"Saya ambil contoh misalnya Bangkalan, Bangkalan ini tercatat PDP nya 34, tetapi OTG nya sudah 708 jadi artinya bahwa OTG yang tinggi jika tidak segera dirapid test, kalau reaktif tidak segera diswab, maka ada kekhawatiran dia tanpa gejala tapi dia carrier, nah ini juga terjadi di Tulungagung," ungkapnya.
Mantan menteri sosial itu menyampaikan, tim ini terdiri dari satu dokter, analis, dan perawat. Mereka menyediakan rapid test, Vira Transport Medium (VTM) dan cartridgenya.
BACA JUGA: Melarikan Diri Dalam Tahap Karantina, Pasien Diburu Tim Covid-19 Hunter
Dokter yang ditugaskan dari provinsi ini akan membantu tim kesehatan dari daerah. Sebab, petugas pengambil swab disiapkan dari kabupaten/kota.
Khofifah berharap tim ini dapat membantu menghentikan penyebaran Covid-19 di Jatim. Ia pun menekankan perlunya dukungan dari Bupati di daerah-daerah tersebut.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso mengatakan, tim Covid-19 Hunter menjadi bagian dari tracing. Karena itu pihaknya masyarakat tidak kaget bila nanti terjadi lonjakan jumlah pasien.
"Dengan semakin banyaknya terdeteksi oleh Tim Covid-19 Hunter, maka akan diketahui titik mana yang perlu dilakukan isolasi lebih mantap," tegasnya.
