Logo

Pemkot Surabaya Jadi Percontohan Penanganan Covid-19

Visitasi Kepemimpinan Nasional Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Kunjungi Ruang Sidang Wali Kota Surabaya
Reporter:,Editor:

Selasa, 14 June 2022 02:20 UTC

Pemkot Surabaya Jadi Percontohan Penanganan Covid-19

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menerima salah satu peserta rombongan Visitasi Kepemimpinan Nasional Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (RI)

JATIMNET.COM, Surabaya - Peserta rombongan Visitasi Kepemimpinan Nasional Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (RI) mengunjungi Ruang Sidang Wali Kota Surabaya, Senin 13 Juni 2022, dalam rangka Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan VII tahun 2022 dengan tema Meningkatkan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan keberhasilan melakukan koordinasi dan sinergi melibatkan seluruh stakeholder dan elemen masyarakat terlihat ketika Kota Surabaya menghadapi lonjakan kasus Covid-19, yakni pada Agustus 2021 kasus kematian menginjak 200 orang per hari.

"Di situ, saya menyerukan Surabaya Memanggil untuk membantu. Hasilnya ada 3.000 relawan yang membantu mengatasi Covid-19," kata Eri, Senin 13 Juni 2022.

Menuju PPKM Level 1, sinergi juga dilakukan bersama Forkopimda Surabaya dan Polrestabes Surabaya dengan membantu kawasan Surabaya Raya dalam menangani Covid-19.

Baca Juga: Sekolah Kebangsaan Ajak Pelajar Surabaya "Warisi Api" Semangat Perjuangan Bung Karno

Yakni, mengirimkan mobil vaksin serta tenaga kesehatan dari Kota Surabaya menuju ke kawasan tersebut. "Mobil itu kita siapkan untuk turun hingga ke tingkat RW dan memberikan pelayanan vaksinasi kepada masyarakat," ia menuturkan.

Sedangkan dalam menangani pandemi Covid-19, sinergi bersama Pemprov Jawa Timur juga dilakukan dengan mengenalkan aplikasi untuk melacak dan menginput data penanganan Covid-19, yang sekaligus menjadi percontohan bagi kabupaten/kota di Jawa Timur.

"Data ini yang kami sampaikan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Surabaya terpantau hingga ke Kemenkes RI, semua data terlihat, baik kesembuhan hingga angka kematian. Hasilnya, semua bantuan turun untuk Surabaya," ia mengungkapkan.

Ia mengingat pengalaman saat lonjakan kasus Covid-19, ketika terdapat pasien isolasi di RS Darurat Lapangan Tembak Kota Surabaya. Saat itu, 200 pasien hampir kehabisan oksigen. Pihaknya pun langsung meminta bantuan kepada Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Paparkan Kinerja 6 Bulan Terakhir, Jajaran Diskominfo Surabaya Siap Mundur Jika Tak Capai Target

"Saat itu saya menghubungi beliau pada pukul 03.00 WIB dan mengatakan jikalau pukul 05.00 WIB belum mendapat bantuan oksigen, pasien tidak terselamatkan. Alhamdulillah beliau dengan kekuatan Forkopimda Jawa Timur langsung turun, dan semua pasien terselamatkan," ia menerangkan.

Melalui pengalaman menangani Covid-19 dengan berkoordinasi dan saling bersinergi, ia mendapat amanah dari Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi ketua kelas atau koordinator bagi kepala daerah di kawasan Provinsi Jawa Timur.

"Setelah pandemi Covid-19, Alhamdulillah perkembangan perekonomian Kota Surabaya mencapai 8,8. Kontraksi -4,8, tumbuh menjadi +4,8. Artinya kita naiknya 8 persen. Salah satunya dengan menggerakkan UMKM di Kota Surabaya," ia menjelaskan.

Selain menangani lonjakan kasus Covid-19, Pemkot Surabaya menerapkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) pada awal 2022. Sejak penerapan SOTK baru telah dilakukan kontrak kinerja dengan Kepala PD, Camat, dan Lurah berdasarkan capaian output dan outcome program pelayanan kerja.

Baca Juga: Ketika Soekarno Digembleng Tjokroaminoto di Surabaya

"Evaluasi pertanggungjawaban indikator kinerja PD di lingkungan Pemkot Surabaya. Evaluasi ini berkaitan dengan penerapan SOTK, untuk mempertanggungjawabkan program yang sudah dibuat," ia menekankan.

Kinerja dari masing-masing PD nantinya akan disiarkan kepada media sebagai bentuk transparansi mengenai program kerja. Yakni, output dan outcome program pelayanan kerja untuk masyarakat Kota Surabaya.

"Mulai pekan depan, setiap hari Jumat, Sekda Kota Surabaya, Asisten Wali Kota, para Kepala PD, Camat, dan Lurah, membuka pintu ruangannya untuk didatangi masyarakat yang memiliki masalah dan harus terselesaikan. Setiap hari Sabtu, saya akan kembali berkantor di kecamatan," ia menguraikan.

Setiap kantor di lingkungan pemkot juga akan menayangkan program kerja dengan anggaran yang dimiliki, penyerapan anggaran, maupun yang sudah dilelang, hingga kontrak kinerja mereka.

Baca Juga: Soekarno Pernah Menjadi Pegawai Kereta Api di Stasiun Semut Surabaya

"Saya akan tampilkan di videotron di Kota Surabaya. Saya menginstruksikan nomor telepon Camat, Lurah, termasuk nomor telpon saya agar bisa menyelesaikan persoalan masyarakat. Seperti adminduk, pemberian 3.000 kursi roda untuk MBR dan total 3.400 rutilahu bagi masyarakat," ia memaparkan.

Di sisi lain, SDM terus dientaskan dengan memanfaatkan UMKM warga sekitar di kawasan wisata Jembatan Surabaya, Jembatan Sawunggaling, hingga GBT Kota Surabaya. "Selain itu, juga bersinergi dengan berbagai perguruan tinggi di Kota Surabaya untuk mengentaskan bayi stunting dan gizi buruk. Karena kita harus menyiapkan kader-kader pemimpin bangsa," ia menandaskan.

Para ASN di lingkungan Pemkot Surabaya juga diwajibkan membayarkan zakat 2,5 persen. Hasilnya, dana dari zakat yang terkumpul digunakan untuk memberikan bantuan kursi roda hingga Rutilahu di Kota Pahlawan.

"Tahun 2021, seragam sekolah dikerjakan oleh UMKM kategori MBR yang telah dilatih. Saya juga membuat aplikasi E-Peken untuk memasarkan produk para toko kelontong dan UMKM, para ASN wajib untuk berbelanja produk, baik sembako atau batik," ia menegaskan.

Tak hanya itu, penandatanganan MOU bersama pemilik hotel di Kota Surabaya juga dilakukan untuk menggunakan produk UMKM. Mulai dari sandal hotel, handuk, hingga peralatan mandi di hotel. Aset pemkot juga digunakan dan dikerjakan oleh MBR untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran melalui Program Padat Karya. Yakni pengolahan lahan pertanian dan non pertanian.

"Di Kecamatan Gubeng aset non pertanian digunakan sebagai barbershop, cafe, hingga tempat cuci motor. Di Kecamatan Pakal digunakan untuk tambak, Kecamatan Kenjeran digunakan sebagai lahan pertanian, dan Kecamatan Tenggilis sebagai tempat laundry dan tempat jahit," ia menjabarkan.

Sementara Ahli Utama Lembaga Administrasi Negara RI, Suseno menjelaskan alasan memilih Kota Surabaya pada Visitasi Kepemimpinan Nasional, adalah kemampuan Pemkot Surabaya menyelesaikan berbagai persoalan di Kota Pahlawan dalam waktu singkat.

Mulai dari penanganan Covid-19 hingga peningkatan SDM. "Serta kebijakan, strategi, dan inovasi Pemkot Surabaya dalam meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing," kata Suseno selaku pimpinan rombongan.