Logo

Pemkot Probolinggo Gerak Cepat Tangani Covid-19 , Begini Langkahnya

Reporter:,Editor:

Selasa, 07 April 2020 14:50 UTC

Pemkot Probolinggo Gerak Cepat Tangani Covid-19 , Begini Langkahnya

PENANGGULANGAN. Wali Kota Hadi Saat Berkoordinasi Dengan Instansi Samping, Terkait Penanggulangan Sebaran Covid-19. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Probolinggo - Menyikapi perkembangan sebaran SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), yang telah sampai di Kota Probolinggo, tercatat ada dua warganya yang positif terjangkit Covid-19

Pemerintah Kota Probolinggo langsung bergerak cepat, dengan mempersiapkan segala sesuatunya berkaitan dengan penanganan Covid-19. Seperti mulai penyediaan anggaran, tenaga medis hingga sejumlah kegiatan guna memerangi Covid-19.

Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin mengatakan, guna penanggulangan Covid-19 pemerintah kota menyiapkan dana miliaran rupiah. Yakni melalui penggunaan biaya tidak terduga (BTT) dari dua OPD, Dinas Kesehatan sebesar Rp 919.070.000 dan RSUD dr Mohamad Saleh Rp 150 juta, total senilai Rp 1.069.070.000.

BACA JUGA: Nekat Pulang di Probolinggo, Pemudik Akan Dikarantina 14 Hari

Penggunaan BTT tersebut, terang Wali Kota Hadi sesuai Perwali 15 tahun 2020 tentang tata cara pemberian dan pertanggungjawaban BTT untuk tanggap darurat dalam rangka penanggulangan bencana non alam dan percepatan penanganan Covid-19.

Lalu anggaran Dinas Kesehatan Rp 18.433.000.000 dan RSUD dr Mohamad Saleh Rp 9.894.610.000, total dana sebesar Rp 28.327.610.000. Telah ditetapkan dalam Perwali 32 tahun 2020 tanggal 2 April 2020 tentang perubahan kedua atas perwali 235 tahun 2019 tentang Penjabaran APBD TA 2020.

"Sesuai dengan instruksi Presiden dan Mendagri, Pemkot Probolinggo refocusing kegiatan 26 OPD yang akan dialihkan untuk BTT. Seluruh total dananya mencapai lebih dari Rp 57 Miliar,"jelasnya, Selasa 7 April 2020 saat melakukan "VideoConfrence" dengan awak media.

BACA JUGA: Pabrik Garmen di Probolinggo Akan Produksi 2 Juta Potong Baju Pelindung

Wali Kota Hadi menjelaskan, terkait kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), di RSUD dr Mohamad Saleh ada 14 orang dokter spesialis, 8 orang dokter umum dan 23 orang paramedis. Jumlah SDM ada 45 orang. Sedangkan di Dinkes ada 12 dokter umum, 12 orang paramedis dan 87 surveilans (total ada 111 orang). 

Untuk personel lapangan dari BPBD 52 orang; Satpol PP 167 orang; Polres Probolinggo Kota 30 orang; Kodim 0820 30 orang; Dipertahankan 15 orang dan Yon Zipur 30 orang. Total mencapai 480 orang.

Bentuk kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain, penyediaan logistik penanganan darurat Covid-19; Melakukan penyemprotan disinfektan ke fasilitas umum; Menyediakan tempat cuci tangan di tempat umum; Mengadakan surveilans terhadap kelompok beresiko; Pemantauan terhadap karantina mandiri terhadap kelompok beresiko.

BACA JUGA: RSUD Tongas Probolinggo Jadi RS Rujukan Pasien Covid-19

Lalu melakukan tracking terhadap kelompok yang beresiko;  Melakukan rapid test kepada kelompok yang beresiko (83 orang); Melakukan skrining kepada masyarakat yang ke faskes baik swasta maupun negeri; Melakukan skrining saat arus mudik.

Sebagai upaya mitigasi, Dinas Kesehatan juga punya upaya mitigasi dan upaya pemulihan. Sejumlah OPD seperti Satpol PP pun menjalankan tugas memberikan edukasi pada masyarakat terkait cuci tangan, belajar di rumah, sosial distance di ruang publik, operasi gabungan di pusat perbelanjaan hingga penjagaan pos pendataan pedagang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan penyemprotan disinfektan mulai 20 Maret – 3 April 2020 ada 191 titik sasaran. Seperti tempat ibadah, terminal, kantor pemerintahan, sekolah, panti asuhan, ruang publik dan sebagainya. Dinas PUPR dan Kawasan Permukiman menyediakan 25 wastafel portabel di pasar tradisional. 

Wali Kota Hadi Zainal Abidin menjelaskan, sejumlah tempat sudah disiapkan untuk menangani Covid-19. Seperti 20 ruang isolasi di RSUD, 20 ruangan di Puskesmas Wonoasih. "Kami juga menyediakan pos karantina petugas, supaya petugas tidak terpapar virus korona,” terangnya.

Pos karantina petugas medis di Samudera Mina, paramedis di Guest House PPI. Bagi petugas lapangan, BPBD, Satpol PP, Kodim, Polresta dan Yon Zipur ada tempat karantina PPU depan DLH dan rusunawa.

“Untuk karantina pemudik di SMK Negeri 2, kami akan menyiapkan alas untuk tidur. Semoga saja tidak terisi, semua masyarakat sehat,” harap Habib Hadi. 

Terkait jaring pengaman sosial yang terdampak Covid-19 di Kota Probolinggo berjumlah sekitar 14 ribu orang yang terdiri dari berbagai profesi.

“Saat ini masih verifikasi faktual oleh kecamatan dan kelurahan. Data ini diluar penerima manfaat PKH (Program Keluarga Harapan) dan BDT (Basis Data Terpadu),”pungkasnya.

Lebih lanjut, Wali Kota Hadi berharap agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik, menyikapi sebaran Covid-19 yang ada di Kota Probolinggo.

Videoconfrence sendiri, diikuti juga Wawali Mochammad Soufis Subri, Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya, Kajari Yeni Puspita, Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Jubir Satgas dr Abrrar HS Kuddah dan Plt Dinkes dr NH Hidayati.

Sebagai informasi, Posko Pencegahan dan Penanganan COVID 19 di Kota Probolinggo akan dibuat di rumah dinas wali kota, di Jalan Panglima Sudirman.