Logo

Pemkot Mojokerto Bubarkan Kerumunan di Lesehan Angkringan Jalan Majapahit  

Reporter:,Editor:

Selasa, 11 May 2021 09:20 UTC

Pemkot Mojokerto Bubarkan Kerumunan di Lesehan Angkringan Jalan Majapahit  

KERUMUNAN. Ratusan pemuda di sepanjang Jalan Majapahit, Kota Mojokerto, dibubarkan Tim Satgas Covid-19. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Lesehan angkringan menjamur di sepanjang Jalan Majapahit membuat Pemerintah Kota Mojokerto turun tangan untuk melakukan penertiban hingga ke lorong-lorong gang.

Ini dilakukan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 menjelang Lebaran. Sebab, setiap malam menjelang sahur selama bulan Ramadan di sepanjang jalan protokol pusat perbelanjaan Kota Mojokerto ini penuh kerumunan.

Tampak di sisi sebalah kanan maupun kiri trotoar jalan sejumlah pemuda berkumpul tanpa memghiraukan jarak antar satu dengan lainnya.

Melihat kondisi tersebut, tim gabungan Satgas Covid -19 langsung melakukan pembubaran menggunakan mobil pengeras suara milik Polresta Mojokerto, Sabtu malam, 8 Mei 2021. Penertiban dimulai sejak depan Alun-alun Kota Mojokerto hingga perempatan Jalan Majapahit sejauh dua kilometer.

Melihat puluhan personel Satpol PP, TNI, dan Polri, para pemuda yang mayoritas dari luar Kota Mojokerto ini langsung beranjak dari tempat duduknya. Untuk melakukan pembayaran dan meninggalkan segera lokasi angkringan atau lesehan yang disediakan sejumlah PKL di sepanjang jalan.

Di lain sisi, beberapa pemuda terdengar melontarkan celotehan "Bubar yuk, bubar. Ya, Bubarlah" yang merasa terusik oleh kedatangan aparat gabungan yang melakukan pembubaran massa.

BACA JUGA: Mengundang Kerumunan, Mojopahit Kopi Ditutup, Oknum ASN Ngamuk

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto Heriana Dodik Murtono menjelaskan pembubaran terpaksa dilakukan Tim Satgas Covid-19 untuk mengurai kerumunan di sepanjang Jalan Majapahit.

"Karena sesuai dengan pantauan kita, memang setiap hari khusunya hari Sabtu malam Minggu terjadi kerumunan di sini (Jalan Majapahit)," katanya.

Dodik menyebut timbulnya kerumunan dikarenakan banyaknya Pedagang Kaki Lima (PKL) utamanya angkringan yang kian menjamur di sepanjang jalan pusat perbelanjaan. Bahkan, pedagang tak segan-segan menyediakan lesehan di atas trotoar jalanan hingga menimbulkan kerumunan.

"Sesuai dengan surat edaran Satgas Covid-19 Kota Mojokerto, sejak awal kita sudah mengimbau agar para PKL menggunakan sistem take away (dibungkus). Kemudian membatasi 50 persen jumlah pengunjung dan menjaga jarak," katanya

Namun, hal tersebut didindahkan para pedagang dengan sengaja menyediakan tikar untuk para pengunjung agar bisa berkumpul menikmati hidangan khas jalanan tersebut.

Pihaknya, tak segan-segan akan melakukan tindakan tegas berupa pengamanan dan denda bagi pedagang yang membandel jika membiarkan pembeli berkerumun dan sengaja menyediakan lesehan kembali.

BACA JUGA: Di Tengah Pandemi, Pemkot Mojokerto Tetap Lakukan Vaksinasi Selama Ramadan

"Mulai besok (Minggu, 9 Mei), kita akan melarang para PKL memberi lesehan (alas tikar) karena itu yang menyebabkan kerumunan," katanya.

Selain itu, fungsi trotoar yang diperuntukkan untuk pejalan kaki menjadi berubah fungsi. Sehingga, pihaknya ingin mengembalikan kembali fungsi trotoar untuk pejalan kaki.

"Nantinya pemerintah akan berupaya memberikan lokasi tersendiri untuk para PKL," katanya.

Dodik menambahkan pihaknya akan melakukan patroli rutin secara berkala. Tak hanya di Jalan Majapahit, tapi juga di sejumlah ruas jalan yang rentan terjadi kerumunan di Kota Mojokerto.

"Polisi sudah melakukan penyekatan di luar, ya percuma kalau di dalam kota terjadi kerumunan seperti ini. Otomatis kami juga tetap harus menjaga yang di dalam agar Covid-19 melandai," katanya.