Logo

Pemkot Beri Dampingan Anak-Anak Korban Kebakaran

Reporter:,Editor:

Kamis, 11 July 2019 11:37 UTC

Pemkot Beri Dampingan Anak-Anak Korban Kebakaran

PENDAMPINGAN: Lima konselor dan psikolog melakukan pendampingan korban kebakaran. Foto: Istimewa.

JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan dampingan atau healing untuk anak-anak yang rumahnya terdampak kebakaran yang sedang ngungsi di Kampung Ilmu. Upaya tersebut untuk menghilangkan trauma berkelanjutan.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya Candra Oratmangun mengatakan sejak tadi pagi Kamis 11 Juli 2019 pihaknya sudah turun ke Kampung Ilmu yang merupakan tempat pengungsian sementara para korban. Bahkan, ia memastikan DP5A sudah menurunkan psikolog dan konselor.

"Tadi pagi kami mengirim lima konselor dan psikolog untuk melakukan pendampingan mereka," kata Candra saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Surabaya, Kamis 11 Juli 2019.

Candra mengungkapkan pendampingan kepada anak-anak yang paling penting adalah bagaimana mengembalikan keceriaan mereka seperti layaknya anak-anak pada umumnya. Salah satu caranya dengan mengajak ngobrol dan mengajak bermain, agar jiwa anak-anaknya bisa kembali ceria dan gembira.

BACA JUGA: Risma Siapkan Rusun Bantu Korban Kebakaran di Margorukun

“Jadi, tim ini melakukan pendampingan penguatan kepada anak-anak, sehingga mereka kembali ceria,” katanya.

Candra juga menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterima, ada sekitar 15-16 anak yang terkena dampak kebakaran itu. Namun, pada saat bermain tadi pagi, ada anak-anak penjual buku di Kampung Ilmu yang ikut bermain, sehingga mereka membaur dan bermain bersama-sama.

“Karena ini masih hari pertama, maka yang paling penting membuat mereka ketawa dulu dengan bermain. Minimal di hari pertama ini, mereka bisa melupakan sejenak trauma dan kepedihan yang dirasakan kemarin saat kebakaran,” kata dia.

Ia juga memastikan pendampingan itu akan dilakukan selama posko bencana masih ada di Kampung Ilmu. Makanya, demi mendampingi mereka, tim dari DP5A sudah membagi tim dengan beberapa shift. Shift pertama akan bertugas dari pukul 08.00-14.00 WIB. Selanjutnya, dari pukul 14.00-21.00 WIB.

 

SUDAH TURUN: Kepala DP5A Kota Surabaya, Candra Oratmangun, Foto: Istimewa.

“Nah, malamnya kami akan siagakan satgas kami di sini, sehingga apabila sewaktu-waktu ada yang stres akan langsung ditangani,” kata dia.

Berdasarkan hasil pemantauannya di hari pertama pendampingan, masih banyak anak-anak yang takut tidak bisa sekolah di sekolahnya yang lama. Namun, dengan berbagai macam intervensi bantuan yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya, termasuk dengan pemberian tas, sepatu, buku dan baju sekolah, mereka nampaknya punya gairah lagi untuk melanjutkan sekolahnya.

“Intinya di sini, intervensi dari pemkot itu nyata, bagi-bagi seragam dan lain-lain tadi, lalu kami ajak bermain juga, sehingga ke khawatiran untuk tidak bisa sekolah sudah sedikit berkurang. Bahkan, tadi ada yang bilang kepada ibunya kalau tidak apa-apa tinggal di rusun asalkan tetap bisa sekolah di sekolah lamanya,” tegasnya.

Sebelumnya, Rabu 10 Juli 2019 kemarin, sebuah kebakaran besar terjadi di Jalan Margorukun Gang Lebar, Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, Surabaya. Karena kebakaran itu terjadi di rumah padat penduduk, akhirnya sejumlah rumah hangus terbakar. Akhirnya, warga korban kebakaran itu ditampung di Kampung Ilmu Jalan Semarang.