Logo

Pemkot akan Maksimalkan Aplikasi e-Health

Reporter:,Editor:

Kamis, 31 January 2019 04:42 UTC

Pemkot akan Maksimalkan Aplikasi e-Health

Kepala Bappeko Surabaya, Ery Cahyadi. Foto: Khoirotul Latifiyah.

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan memaksimalkan aplikasi e-Health di sejumlah rumah sakit milik pemerintah dan puskesmas. Layanan ini nantinya untuk mencatat rekam medik yang diberikan pihak rumah sakit maupun puskesmas kepada pasien beridentitas Surabaya.

“Selain itu, kami berencana menambah tenaga medis dan para medis pada semua rumah sakit dan Puskesmas,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Ery Cahyadi dalam press conference di Humas Pemkot, Rabu 30 Januari 2019.

Pemkot akan menunjang sarana pendukung seperti komputer dan printer di sejumlah rumah sakit dan Puskesmas untuk mengurangi waktu tunggu antrean layanan kesehatan. Dengan demikian, pasien tidak kesulitan mengetahui antrean pada bagian pemeriksaan.

BACA JUGA: Risma Anggap Tinggi Tiga Kasus DBD Di Surabaya

“Agar aplikasi tetap stabil, kami akan bersinergi dengan Dinas Kesehatan Surabaya agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan (errors)," tambahnya.

Sebelumnya Ery mengakui ada beberapa hal yang menyebabkan belum maksimalnya e-Health ini. Salah satunya disebabkan jaringan, salah penggunaan, hingga sarana pendukung. Selain itu, e-Health ini hanya diprioritaskan bagi warga Surabaya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau agar masyarakat Surabaya memanfaatkan aplikasi dengan benar. Jika tidak dapat diakses melalui aplikasi, bisa langsung konfirmasi ke 112 maupun ke Sapawarga di medsos.

“Memang banyak yang berkomentar di Play Store tidak bisa mengakses aplikasi. Tetapi saya sering mencoba tidak ada masalah. Nah, ini perlu pemhaman cara menggunakan aplikasi tersebut,” tambahnya.

Menurutnya, jika terjadi kesalahan di aplikasi menyebabkan layanan di rumah sakit juga terganggu. Akibatnya dokter kesulitan menangani pasien. Risma meminta penggunaan e-Health harus didukung dengan jaringan yang stabil.

BACA JUGA: Dua Warga Kota Surabaya Terjangkit DBD

Aplikasi e-Health diluncurkan Dinas Kesehatan Surabaya pada pertengahan tahun 2018. Namun penggunaannya hingga Januari 2019 masih banyak yang mengeluhkan terjadi kesalahan, semisal error dan bad request.

Hal itu dialami warga Surabarya, Sulistyo Budiono yang mengeluhkan penggunaan e-Health dengan memberi ulasan bad response yang dia tulis pada 12 Juni 2018.

"Aplikasi bagus tapi sayang saat ini bad request. Padahal dulunya sangat membantu, tapi sekarang gak bisa,” ulas Sulistyo di dalam ulasan e-Health Surabaya dengan rating tinggi.

Ada pula warga Surabaya lainnya Faried Kusuma yang menyampaikan ulasannya pada 16 Januari 2019, yang meminta menghapus aplikasi dari Play Store.

"Mau register aja selalu bad request. Kalau tidak bisa diperbaiki mending hapus dari Play Store-lah dari pada nyampah,” tulis Faried pada kolom ulasan dan memberi rating bintang satu.