Rabu, 27 November 2019 23:58 UTC
LAPANG. Lokasi Lubang Sudo di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun yang dulunya menjadi kuburan massal para tokoh masyarakat, ulama, dan polisi korban pembantataian PKI 1948. Foto. Nd. Nugroho.
JATIMNET.COM, Madiun – Pemkab Madiun mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar untuk membangun Monumen Lubang Sudo di Desa Kresek, Kecamatan Wungu. Lokasi itu merupakan kuburan massal para ulama, tokoh masyarakat, dan polisi yang dibantai anggota Partai Komunis Indonesia pada tahun 1948.
“Anggaran sebanyak itu untuk pembangunan tahap awal seperti pembuatan tugu, sarana dan prasarana yang dimulai tahun depan,” kata Kabid Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Madiun Isbani, Rabu 27 November 2019.
Adapun pengembangannya bakal dijalankan secara bertahap hingga beberapa tahun ke depan. Yang jelas, menurut Isbani, Lubang Sudo bakal menambah destinasi wisata sejarah di Kabupaten Madiun.
BACA JUGA: Disparpora Kabupaten Madiun Ajak Warga Manfaatkan Bambu untuk Kembangkan Wisata
Hingga kini, lokasi wisata sejarah di daerah setempat ada tiga, yaitu Monumen Kresek yang juga menjadi saksi bisu keganasan PKI. Lokasinya berjarak sekitar 500 meter dari Lubang Sudo yang sampai saat ini masih berupa lahan kosong milik warga.
Menurut Isbani, Pemkab Madiun melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman masih melakukan tahap pembebasan lahan untuk pembangunan Monumen Lubang Sudo. “Luasnya 3.000 meter persegi,” ujar dia kepada Jatimnet.com.
Sedangkan dua lokasi wisata sejarah yang lain adalah Monumen Tentara Genie Pelajar di Kecamatan Saradan; dan Monumen Perjuangan Brimob di Desa Kandangan, Kecamatan Kare.
BACA JUGA: Upacara Kesaktian Pancasila, Bupati Tegaskan Madiun Bukan Basis PKI
Destinasi wisata tersebut merupakan bagian dari potensi pariwisata selain yang mengandalkan keindahan alam.
Adapun wisata alam yang menjadi andalan seperti Watu Rumpuk di Desa Mendak, Kecamatan Dagangan, Hutan Pinus Nongko Ijo di Desa/Kecamatan Kare, dan Wana Wisata Grape di Kecamatan Wungu. “Untuk wisata alam, paling banyak berada di lereng Gunung Wilis,” ucap Isbani.