Logo

Pemimpin Milenial Berpotensi Menang di Pilwali 2020 Surabaya

Reporter:,Editor:

Kamis, 01 August 2019 07:06 UTC

Pemimpin Milenial Berpotensi Menang di Pilwali 2020 Surabaya

BAHAS PILWALI: Pegiat Anak Muda dan Kewirausahaan, Dimas Oky Nugroho bersama Jurnalis/Pegiat Komunitas Muda, Agnes Santoso berdiskusi dengan awak media membahas pilwali 2020. Foto: Lathifiyah.

JATIMNET.COM, Surabaya - Bursa nama bakal calon wali Kota Surabaya pengganti Tri Rismaharini mulai bermunculan. Sejumlah nama dari kalangan muda disebut-sebut bakal siap berkontestasi memeriahkan Pilwali 2020 mendatang. Bahkan sosok dari generasi milenial pun turut mewarnai bursa pilwali 2020.

Adapun sejumlah sosok milenial tersebut meliputi Pegiat anak Muda dan Kewirausahaan Dimas Oky Nugroho, Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda, Ketua Muda Mudi Demokrat Jatim Bayu Airlangga, Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Angkatan Muda Partai Abraham Sridjaja, Politikus PSI Andy politikus dan lainnya.

Sedangkan bursa cawali kalangan perempuan meliputi Jurnalis/Pegiat Komunitas Muda Agnes Santoso, Aktivis dan Penulis Buku Siti Nasyiah, Ketua Umum Gabungan Organisasi Wanita Asrilia Kurniati, Pengurus Muslimat Jatim Dwi Astuti, dan lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Dimas mengaku tak bakal mencalonkan diri kendati diminta pada Pilwali 2020 mendatang. Alasannya, bakal bermunculan calon unggul pada Pilwali nanti.

BACA JUGA: Partai Demokrat Incar Enam Birokrat Bakal Diusung di Pilkada Surabaya

“Saya enggak ada rencana pilwali Surabaya. Menjadi wali kota itu butuh kompetensi tertentu,” kata Dimas, Kamis 1 Juli 2019.

Menurutnya nama cawali yang sering diberitakan di awak media mempunyai kualifikasi yang bagus untuk menggantikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Namun tak menutup kemungkinan, pemimpin millenial di Surabaya memiliki potensi yang kuat. Pasalnya, politik saat ini terbilang sangat dinamis, banyak kejutan.

“Masih bisa, politik Indonesia sangat dimanis. Apalagi Surabaya. Surabaya itu sangat dinamis,” kata dia.

Menurut Dimas, Surabaya butuh pemimpin yang memiliki fokus terhadap kekurangan Surabaya saat ini. Namun, tidak menghapus nilai-nilai yang sudah ditanam pemimpin sebelum-sebelumnya.

MENCARI SOSOK: Diskusi membahas sosok yang akan maju di pilwali 2020. Foto: Lathifiyah.

Fokus kekurangan tersebut pada pengembangan SDM, kata Dimas, seperti mewadahi generasi milenial untuk mengembangkan start up mau pun kreativitas lainnya.

“Dari dulu pemimpin Surabaya, yang masyarakat Surabaya itu menginginkan pemimpin yang unik sejak dari Cak Narto, Bambang DH, sampai Bu Risma. Bisa membawa nilainya masing-masing berhasil memajukan segmen tertentu,” kata Dimas.

Ia juga menjelaskan sosok pemimpin Surabaya mempunyai ciri dan fokus pengembangan yang berbeda-beda. Sehingga semua pemimpin Kota Surabaya mempunyai keunikan dan karakternya sendiri.

“Jadi pengembangan kota dilakukan bertahap, simultan. Sekarang pemimpin Surabaya segmen mana yang hendak mana dia bangun tanpa merusak legacy yang sudah ada. Memang ada fokus, value, program, platform yang hendak dia tawarkan untuk yang dia bangun di Surabaya,” tambahnya.

BACA JUGA: Sukses Jadi Pengusaha, Nama Ketua Kadin Surabaya Masuk Bursa Cawali

Disamping itu, salah satu nama cawali milenial dari kalangan perempuan yakni Agnes, mengaku belum ada niat untuk mencalonkan diri. Meski, sejumlah pihak telah mendorong host salah satu media swasta untuk mencalonkan diri pada Pilwali 2020 mendatang.

“Tidak ada pernah ada niatan khusus untuk benar atau maju sebagai wali kota dan wakil wali kota. Enggak tahu ada kompor profesional. Saya lihat mungkin untuk meramaikan, mendorong yang lain (maju),” kata Agnes.

Menurutnya dirinya dimasukkan dalam bursa pilwali hanya untuk turut meramaikan dan sebagai pemantik cawali milenial lainnya yang berkompeten. Apalagi hingga saat ini belum ada cawali yang sebanding dengan Risma.

“Karena cukup mengejutkan sekelas Kota Surabaya tidak ada yang mempunyai persiapan siapa yang menjadi the next leader. Dari partai politik pengusung Bu Risma pun tidak mempersiapkan siapa yang akan diusung, karena sampai sekarang belum ada,” kata dia.