Pemilu Dorong Konsumsi Rumah Tangga

Rochman Arief

Reporter

Rochman Arief

Sabtu, 15 Desember 2018 - 08:39

pemilu-dorong-konsumsi-rumah-tangga

Konsumsi rumah tangga terdongkrak dengan pelaksanaan Pemilu 2019. Foto: Dok.

JATIMNET.COM, Depok – Pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2019 telah menjadi magnet untuk mendorong daya beli masyarakat.

Diterangkan Direktur Lingkar Studi Efokus Rizal E Halim menyebutkan menjelang Pemilu 2019 ada beberapa langkah jangka pendek untuk mendorong perekonomian nasional.

"Langkah pertama menjaga daya beli masyarakat. Kita bersyukur bahwa secara historis menjelang pemilu telah terjadi pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang cukup tinggi," katanya, Sabtu 15 Desember 2018.

Rizal yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia berharap hal ini bisa terwujud jelang hajatan demokrasi nasional itu. Kedua, mengelola pembelanjaan pemerintah dengan lebih efisien sehingga tekanan terhadap defisit APBN bisa terjaga.

Ketiga, meningkatkan program program bagi kelompok masyarakar miskin dan rentan miskin. Sedangkan usulan keempat, menjaga iklim bisnis sehingga produksi tetap tumbuh, industri membaik dan pendapatan pekerja bisa lebih terjaga. Terakhir, mengurangi kebijakan kebijkan kontra profuktif seperti impor, dan Daftar Negatif Investasi (DNI).

Rizal juga menilai perekonomian nasional masih perlu ditingkatkan karena sepanjang 2015 hingga Q3 2018, perekonomian nasional masih belum menunjukkan kinerja terbaiknya. Misalnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga berada di bawah pertumbuhan nasional dari tren sebelum 2015 yang berada di atas 6 persen.

Padahal selama ini konsumsi rumah tangga telah menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dan mendominasi 56 persen dari struktur Produk Domestik Bruto (PDB). Indikator lainnya defisit transaksi berjalan yang mencapai 22,4 miliar dolar AS sepanjang Q1- Q3 2018.

“Prediksi saya neraca transaksi berjalan 2018 akan berada di atas 30 miliar dolar AS,” tegasnya.

Indikator lainnya adalah investasi. Tahun 2018 terjadi tren penurunan investasi. Pada Kuartal I sebesar Rp 185,3 triliun, Kuartal II sebesar Rp 176,3 triliun (turun 4,9 persen), dan Kuartal III sebesar Rp 173,8 triliun (turun 1,6 persen). Dengan demikian, dari target investasi sebesar Rp 765 triliun pada 2018, sampai dengan Kuartal III baru mencapai sebesar 70 persen. (ant)

Baca Juga