Selasa, 23 September 2025 05:00 UTC
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dengan didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat melihat langsung proses pasar murah di Taman Mundu Tambaksari Surabaya. Foto: Januar.
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah menggelontorkan 2.400 ton beras untuk warga Jawa Timur. Teknis penyalurannya melalui pasar murah yang dipusatkan di Taman Mundu, Tambaksari, Kota Surabaya, Selasa, 23 September 2025.
Dalam kegiatan yang dilangsungkan secara serentak di sejumlah titik se-provinsi itu, sejumlah komoditas kebutuhan pokok dijual dengan harga terjangkau. Salah satunya, beras SPHP dijual dengan harga Rp55 ribu per kemasan 5 kilogram. Kemudian, minyak goreng Rp15 ribu per liter.
Tidak ketinggalan, gula dan telur juga dijual dengan harga lebih murah dibandingkan dengan yang ada di pasaran.
Pasar murah yang menjadi bagian dari rangkaian operasi pasar nasional ini dibuka langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Kehadirannya didampingi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
BACA: Bulog Pastikan Stok Beras di Probolinggo dan Lumajang Aman Hingga Tiga Tahun
Amran mengatakan bahwa operasi pasar yang terus dijalankan pemerintah bertujuan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan pokok.
“Hari ini kita operasi pasar besar-besaran di Jawa Timur. Dan ini akan kita lanjutkan terus-menerus, bukan hanya hari ini saja. Kami sudah minta Bulog buka 24 jam agar rakyat tidak kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok,” kata Amran.
Langkah tersebut sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang meminta kementerian dan lembaga terkait guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
“Bapak presiden minta kami memastikan ketersediaan pangan untuk rakyat. Stok kita saat ini 1,3 juta ton, dan masih ada 1 juta ton yang siap digelontorkan melalui operasi pasar hingga akhir tahun. Sampai tahun baru kita akan lakukan,” ujarnya.
BACA: Tuban Siaga Beras Oplosan, Warga Diminta Tetap Waspada
Menurut Amran, pemerintah juga menekankan agar akses penyaluran beras Bulog kepada daerah tidak dipersulit. “Khususnya pak wali kota dan pak bupati, jangan dibatasi. Agar rakyat bisa menikmati dan merasakan kehadiran pemerintah,” tambahnya.
Mentan menyebutkan, capaian saat ini menjadi tonggak sejarah karena Indonesia tidak melakukan impor beras hingga memasuki 11 bulan pemerintahan Presiden Prabowo.
“Ini milestone. Sampai detik ini kita tidak ada impor beras. Stok kita bahkan tertinggi sejak Indonesia merdeka,” katanya.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa produksi pangan nasional terus meningkat. Berdasarkan data FAO, peningkatan produksi beras Indonesia saat ini menempati posisi kedua tertinggi di dunia. “Negara-negara lain mengapresiasi kita, karena di tengah kondisi pangan dunia yang tidak baik-baik saja, Indonesia justru mampu surplus,” tutur Amran.
BACA: Empat Jam, 207 Sak Beras Ludes Terjual di Bazar Gerakan Pangan Murah Jombang
Ia pun berharap target presiden agar Indonesia mencapai swasembada pangan selama empat tahun dapat terealisasi lebih cepat. “Doakan, dalam waktu sesingkat-singkatnya, Indonesia bisa swasembada,” katanya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik pelaksanaan pasar murah tersebut. Ia menilai langkah ini mampu mengurangi beban masyarakat sekaligus menjaga daya beli di tengah fluktuasi harga pangan.
Sementara itu, Nani, salah satu warga Tambaksari mengaku terbantu dengan digelarnya pasar murah tersebut. “Harga beras di luar biasanya Rp15 ribu per kilo, tapi di sini saya bisa beli beras SPHP Rp55 ribu untuk 5 kilogram. Minyak goreng juga lebih murah, Rp15 ribu per liter,” ujarnya.