Minggu, 31 August 2025 23:00 UTC
Personel Unit Inafis Satreskrim Polres Probolinggo Kota sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pembacokan seorang pemuda , Minggu malam, 31 Agustus 2025. Foto: Zulalif
JATIMNET.COM, Probolinggo – Kemeriahan karnaval agustusan di Desa Kedungsupit, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo mendadak mencekam pada Minggu malam, 31 Agustus 2025.
Ribuan pasang mata yang sebelumnya larut dalam suasana pesta rakyat, sontak dikejutkan oleh aksi pembacokan brutal di tengah kerumunan.
Seorang pemuda bernama Muhammad Andri (23), warga Desa Kedungsupit menjadi korban serangan membabi buta oleh orang tak dikenal (OTK).
Dalam sebuah rekaman video amatir yang beredar, seorang pria bercelana jins pendek nampak berkali-kali mengayunkan celurit ke tubuh korban.
Pelaku diketahui tidak sendiri. Usai melancarkan aksinya, ia bersama seorang rekannya yang menunggui kabur dengan sepeda motor ke arah selatan. Sementara, korban terkapar dengan tubuh bersimbah darah.
BACA: Peserta Karnaval di Mojokerto Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya
Pihak keluarga dan warga yang berada di lokasi kejadian sigap memberikan pertolongan dan mengevakuasi korban ke Puskesmas Wonoasih.
Karena luka yang dialami cukup parah, korban akhirnya dirujuk ke RSUD dr. Mohamad Saleh, Kota Probolinggo untuk mendapatkan penanganan medis lebih intensif.
Kepala Desa Kedungsupit Herman mengatakan bahwa sebelum kejadian, korban sempat dikejar oleh dua orang pelaku yang berboncengan motor.
“Korban saat itu mengendarai motor sport dan terjebak di tengah keramaian karnaval hingga terjatuh. Dari situlah pelaku langsung menyerang tanpa ampun,” jelasnya.
Menanggapi insiden tersebut, Unit Inafis Satreskrim Polres Probolinggo Kota segera turun tangan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memintai keterangan saksi mata.
BACA: Hendak Tawuran 11 Pemuda di Probolinggo Diamankan, Polisi Dapati Clurit dan Pisau
Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota Iptu Zainal Arifin menegaskan pihaknya masih memburu para pelaku dan mendalami motif penyerangan.
“Saat ini kami terus mengumpulkan bukti-bukti serta berupaya mengidentifikasi pelaku. Motif di balik aksi penganiayaan ini juga masih kami dalami,” ungkapnya.
Peristiwa berdarah di tengah acara desa ini sontak membuat geger warga. Polisi mengimbau agar warga yang memiliki rekaman atau informasi tambahan terkait para pelaku segara melapor. Tujuannya, dapat mempercepat pengungkapan kasus.