Sabtu, 20 September 2025 14:00 UTC

BATIK KANAKREMBANG. Wali Kota Probolinggo Aminuddin (kiri) dan istri, Evariani (kanan), mengenakan baju bermotif Batik Kanekrembang di Ajang Batik in Motion 2025 Probolinggo, Sabtu malam, 20 September 2025. Foto: Zulafif
JATIMNET.COM, Probolinggo – Ribuan warga menyaksikan peluncuran Batik Kanekrembang dalam ajang Batik in Motion 2025 bertajuk “Gerak dalam Batik, Jelajah dalam Alam" di Stadion Bayuangga, Sabtu malam, 20 September 2025.
Lampu sorot, panggung megah, dan irama musik tradisional berpadu menciptakan atmosfer meriah. Acara ini sekaligus menjadi bagian rangkaian Hari Jadi ke-666 Kota Probolinggo.
Acara dibuka dengan penampilan tarian Jaran Bodag dari 100 penari Sanggar Bayu Kencana. Gerak kompak penuh energi tersebut berhasil memukau tamu undangan.
BATIK KANAKREMBANG. Tarian Jaran Bodag dalam peluncuran Batik Kanekrembang di Ajang Batik in Motion 2025 Probolinggo, Sabtu malam, 20 September 2025. Foto: Zulafif
Namun, puncak hiburan malam itu adalah sendratari kolosal yang menceritakan sejarah lahirnya kembali Batik Kanekrembang. Motif yang memadukan bunga arimbang dan burung bango ini sarat filosofi.yakni menggambarkan umur panjang, keberuntungan, kesetiaan, keanggunan, serta harapan.
Peluncuran Batik Kanekrembang dilakukan langsung Wali Kota Probolinggo Aminuddin didampingi istrinya yang tampil anggun dengan balutan busana bermotif Kanekrembang.
“Peluncuran ini bukan sekadar tentang batik, tetapi tentang identitas dan kebanggaan kita. Batik harus menjadi sumber kesejahteraan bagi pengrajin, UMKM, dan industri kreatif lokal,” kata Aminuddin.
BACA: Wali Kota Probolinggo Ajak Warga Jaga Stabilitas dan Bijak Bermedsos
Batik Kanekrembang digarap pegiat batik muda Kota Probolinggo, Ananda Nico Sawiji. Karyanya menjadi bukti generasi muda mampu menjembatani warisan leluhur dengan kreativitas berkelas dunia.
Ketua Dekranasda Jawa Timur Arumi Bachsin Elistiano Dardak yang hadir langsung memberikan apresiasi tinggi. Ia menilai Batik in Motion adalah ajang pelestarian budaya, sekaligus penggerak ekonomi kreatif.
“Dengan kemajuan digital, batik semakin mudah diperkenalkan ke generasi muda. Batik Kanekrembang ini adalah kebanggaan kita bersama,” ujar Arumi.
BATIK KANAKREMBANG. Peluncuran Batik Kanekrembang di Ajang Batik in Motion 2025 Probolinggo, Sabtu malam, 20 September 2025. Foto: Zulafif
“Malam Batik in Motion bukan hanya panggung seni, tetapi momentum menumbuhkan rasa bangga pada budaya bangsa, sekaligus pertemuan antara tradisi dan inovasi,” ujarnya.
BACA: DPRD dan Pemkot Probolinggo Teken Kesepakatan Perda Pajak dan P-APBD
Suasana semakin semarak dengan fashion show batik inkubasi yang melibatkan desainer muda, pelajar, hingga komunitas batik Probolinggo. Kreasi busana bermotif Kanekrembang tampil penuh gaya, menunjukkan bahwa batik bisa selaras dengan tren mode modern.
Melalui Batik in Motion 2025, Pemerintah Kota Probolinggo menegaskan tiga tujuan besar, meliputi apresiasi budaya dengan menjaga, melestarikan, dan memperkenalkan kembali batik kepada generasi muda.
BATIK KANAKREMBANG. Peluncuran Batik Kanekrembang di Ajang Batik in Motion 2025 Probolinggo, Sabtu malam, 20 September 2025. Foto: Zulafif
Kemudian penguatan ekonomi kreatif menjadikan batik sebagai sumber kesejahteraan perajin, UMKM, dan pelaku industri lokal, serta identitas daerah yang menghadirkan batik sebagai kebanggaan sekaligus daya tarik wisata budaya Kota Probolinggo.
Dengan lahirnya Batik Kanekrembang, Probolinggo bukan hanya merayakan batik sebagai warisan budaya, tetapi juga meneguhkan posisinya sebagai kota yang terus melangkah maju dalam menjaga harmoni antara tradisi dan modernitas. (ADV/Inforial)
