Sabtu, 29 February 2020 13:55 UTC
BROMO. Pemandangan Gunung Bromo dari pintu masuk Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Para pelaku wisata mengusulkan penerapan Car Free Month (CFM) atau bulan bebas kendaraan bermotor di kawasan wisata Gunung Bromo ditinjau ulang.
Salah satu pengelola agen travel, Made, mengusulkan larangan kendaaraan bermotor di Bromo berlaku satu minggu. “Sebulan terlalu lama, menurut saya seminggu saja sudah cukup,” kata pemilik agen travel Sang Surya ini, Sabtu, 29 Februari 2020.
Menurutnya, lamanya CFM berdampak signifikan pada pendapatan jasa akomodasi dan transportasi wisata Gunung Bromo. “Membuat banyak wisatawan yang akan berlibur ke Bromo akhirnya menunda, bahkan mengurungkan niatnya berlibur ke Bromo,” katanya.
Made menyebut kerugian tak hanya dialami para agen travel, namun juga pelaku jasa wisata lainnya seperti rental jeep dan ojek motor yang paling terdampak.
BACA JUGA: TNBTS Terapkan Car Free Month pada Wulan Kepitu Kalender Suku Tengger
Hal yang sama dikatakan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo Digdoyo Djamaluddin. Menurutnya, hampir seluruh hotel di kawasan obyek wisata Gunung Bromo tepatnya di Kecamatan Sukapura terimbas CFM.
Jika di hari biasa atau low season, hotel masih bisa menerima tamu sekitar 30-40 persen. Namun selama sebulan penerapan CFM, tamu hotel di kawasan obyek wisata Gunung Bromo menurun drastis tersisa 10-20 persen.
Menurut Digdoyo, dirinya sebenarnya menerima kebijakan yang diberlakukan pemerintah. Namun ia berharap CFM dikaji agar tidak merugikan para pelaku wisata.
“Biasanya saat low season hotel masih menerima sejumlah tamu, tapi saat CFM kemarin hampir seluruh hotel sepi tamu. Tapi saat ini sudah berangsur normal kembali, tamu yang akan ke Bromo mulai ramai,” katanya.
BACA JUGA: Car Free Month Berakhir, Wisatawan ke Bromo Kembali Ramai
Perlu diketahui, jumlah hotel di kawasan obyek wisata Gunung Bromo sekitar 14 unit dengan kapasitas 528 kamar yang dapat menampung sekitar 1.200 orang. Ada pula homestay atau penginapan yang jumlahnya mencapai 71 unit.
Pasca penerapan CFM 24 Januari-24 Februari 2020, jumlah wisatawan ke Bromo meningkat. Menurut data Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Wilayah 1, jumlah wisatawan yang datang ke Bromo melalui pintu masuk Cemoro Lawang mencapai 2.500-5.000 orang per hari.
Bulan bebas kendaraan bermotor atau Car Free Month (CFM) merupakan kebijakan TNBTS untuk menghormati tradisi atau ibadah puasa masyarakat suku Tengger selama bulan ketujuh atau wulan kapitu menurut kalender masyarakat suku Tengger. CFM juga jadi kesempatan untuk pemulihan ekosistem alam dari dampak aktivitas wisata termasuk transportasi kendaraan bermotor.
