Minggu, 19 September 2021 09:00 UTC
Pelatihan. Kegiatan pelatihan yang diberikan Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM RI, kepada para pelaku UMKM di Kabupaten Probolinggo. Foto : Diskominfo.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Pemerintah Kabupaten Probolinggo bersama Deputi Pengembangan SDM UKM Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM RI, berikan pelatihan vocational pengembangan marketing mix bagi para pelaku UMKM.
Ada sekitar 30 pelaku UMKM, yang ikut dalam pelatihan yang berlangsung sejak Jum'at 17 September dan berakhir pada Minggu 19 September 2021 tersebut.
Pelatihan digelar di salah satu hotel yang ada di Probolinggo, Dimana para peserta sendiri, merupakan pelaku UMKM binaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto mengatakan, adanya pelatihan bagi pelaku UMKM sebagai upaya memberikan pemahaman dalam mengelola usahanya, agar dapat meningkatkan omset dan perluasan pasar melalui marketing mix.
Baca Juga: 50 Persen UMKM di Jatim Gulung Tikar Selama Pandemi
Menurut Anung, memasuki tahun kedua Pandemi Covid-19, kondisi disruptif terus berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Di tengah pembatasan aktifitas yang ditetapkan pemerintah, untuk mengurangi dampak penyebaran Pandemi Covid-19, proses transformasi marketing dari offline menjadi online menjadi keniscayaan.
“Kegiatan ini sangat relevan, dengan kondisi kekinian dan potensi geografis di Kabupaten Probolinggo. Dimana sangat lengkap, menjadi dasar branding daerah Kabupaten Probolinggo, Endless Probolinggo, Probolinggo Tiada Akhir,” katanya.
Anung menjelaskan, disadari atau tidak positif impact (dampak positif) dari pandemi adalah percepatan menuju revolusi industri 4.0. "Mau tidak mau, semua sektor dipaksa dan terpaksa harus berbasis digital, termasuk UMKM. Mungkin istilah the power off kepepet, sangat tepat menjadi pokok pembahasan dalam transformasi digital marketing bagi UMKM,”tuturnya.
Senada dikatakan Asisten Deputi Pengembangan SDM UKM Kementerian Koperasi dan UKM RI, Dwi Andriani Sulistyowati. Dwi menyampaikan, digitalisasi memberikan pengaruh dalam peningkatan bisnis UKM.
Baca Juga: Ini Bukti Nyata BUMN Tingkatkan Kesejahteraan Bagi Pelaku UMKM
Selain inovasi pemasaran, juga diperlukan inovasi pada sisi produk dengan melakukan diversifikasi sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk olahan, meningkatkan keuntungan, nilai tambah dan daya saing produk UKM.
"Dalam kondisi saat ini, banyak pelaku usaha terdampak Pandemi Covid-19, dampak yang hampir menyeluruh menyentuh aktivitas usaha mulai dari pengadaan bahan baku, distribusi, pemasaran dan pembiayaan,"terangnya.
Dwi menyampaikan, dampak Covid-19 lainnya turut mempengaruhi pola aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, begitupun pelaku usaha bertahan tetap eksis atau harus bisa merubah mindset, harus berani mencari terobosan/inovasi serta tidak alergi terhadap teknologi.
"Oleh karenanya, pelatihan pada bidang pemasaran ini, bertujuan meningkatkan omset usaha UKM di tengah Pandemi Covid-19. Kami berharap, apa yang disampaikan narasumber dapat dipahami oleh pelaku UKM agar bisa diaplikasikan kedalam proses usahanya, sehingga akan tercapai peningkatan hasil penjualan seperti yang diinginkan,” Dwi memungkasi.