Kamis, 22 October 2020 05:00 UTC
PENGUMPULAN. Budha Utami Menunjukkan Minyak Jelantah Yang Berhasil Dikumpulkannya. Foto : Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Upaya yang dilakukan Budha Utami, wanita paruh baya yang tinggal di Perumahan Firdaus Kelurahan/ Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo ini patutlah diapresiasi.
Di usianya 55 tahun, ia tetap semangat mengumpulkan minyak jelantah atau minyak sisa hasil penggorengan, agar tak dikonsumsi kembali. Lewat Yayasan Komunitas Kritis Indonesia (YKKI), yang diikutinya Budha Utami mengaku rela meluangkan waktunya, hanya untuk peduli terhadap lingkungan.
Kepada Jatimnet, Budha Utami mengaku di setiap mengumpulkan minyak jelantah dari masyarakat, ia tak mendapatkannya secara gratis. Melainkan dengan menggantinya dibayar senilai Rp 2.500 per liter.
Nantinya minyak jelantah yang sudah terkumpul, lanjut Budha akan dikirimkan ke pihak ketiga, untuk diproses ulang menjadi bio diesel. "Selama ini minyak jelantah dimanfaatkan sebagian orang tak bertanggungjawab, untuk diolah lagi menjadi minyak curah dan itu berbahaya kalo dikonsumsi," katanya, Rabu 21 Oktober 2020.
BACA JUGA: Ternak Ayam Kampung, Peluang Usaha Menjanjikan di Tengah Pandemi
Budha menjelaskan, ia sendiri baru bergabung dengan YKKI, dimana dipilih sebagai ketua cabang wilayah Kota Probolinggo sejak 17 September 2020 . Meski masih baru, namun relawan yang mau bergabung dengannya mengumpulkan minyak jelantah, sudah ada sekitar 20 orang.
"Lewat merekalah nantinya minyak-minyak jelantah dikumpulkan, termasuk diantarkan ke tempat jualan saya," terang wanita, yang kesehariannya juga membuka warung makanan tersebut.
Budha menambahkan, agar kegiatannya semakin dikenal masyarakat, pihaknya gencar melakukan sosialisasi termasuk berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
BACA JUGA: Begini Kiat Sukses Budi Daya Lele dari Anggota Polisi Probolinggo di Masa Pandemi
"Minyak jelantah oleh masyarakat, masih banyak dijual bebas kepara pengepul yang tidak bertanggung jawab. Jika itu terus terjadi, kami khawatir nantinya dikelola dan dijual kembali ke masyarakat," ia memaparkan.
Hingga Oktober 2020, Budha menyebutkan, jumlah minyak jelantah yang sudah terkumpul masih sekitar 20 liter. Agar semakin banyak minyak jelantah yang terkumpul, Budha menyampaikan nantinya akan menyasar ke kalangan rumah tangga dan warung-warung makan di Kota Probolinggo.
"Kendala kami masih disosialisasi mas, semoga nantinya masyarakat semakin banyak yang mengerti. Dan siapa saja yang mau memberikan minyak jelantahnya, bisa datang ke tempat saya," ia memungkasi.
