Logo

Pasukan Gerak Cepat TNI Ikut Misi Perdamaian Kongo 2019 

Reporter:,Editor:

Rabu, 06 November 2019 11:25 UTC

Pasukan Gerak Cepat TNI Ikut Misi Perdamaian Kongo 2019 

MONUSCO. Ratusan personel Satgas RDB XXXIX-B lakukan kesiapan pemberangkatan, misi perdamaian PBB ke Kongo. Foto. Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto - Indonesia mengirimkan Yonif Para Raider sebanyak 850 personel sebagai Satgas Batalyon Gerak Cepat Kontingen Garuda Indonesia dalam misi perdamaian ke Republik Demokratik Kongo, Afrika, di bawah kendali United Nations Organization Stabilization Mission in the DR Congo (MONUSCO), Selasa, 5 November 2019. Pasukan akan diberangkatkan, Selasa 6 November 2019.

Satgas Rapid Deployble Batalyon (RDB) XXXIX-B Monusco Kongo terdiri dari 423 personel Yonif Para Raider 503/MK ini, sebelumnya sudah dipersiapkan selama sebulan dengan berbagai pembekalan.

Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayjend TNI Tri Yuniarto, mengatakan sebelum melaksanakan misi damai PBB, 850 personel sudah menerima pembekalan di pusat misi keamanan TNI di Sentul, Bogor.

BACA JUGA: Risma Ceritakan Suroboyo Bus di Forum PBB di New York

"Di Sentul kesiapan sudah dilakukan mulai dari mental, fisik, kesehatan, dan utamanya kemampuan dasar militer untuk tempur selama 30 hari," tegasnya saat berada di Batalyon Yonif Para Raider 503/MK Mojokerto.

Selain melaksanakan misi perlindungan masyarakat sipil di Kongo dalam kurun waktu satu tahun, Satgas RDB XXXIX-B Monusco Kongo juga membantu dan memelihara pengamanan Pemerintah Demokratik Kongo yang sedang terganggu.

"Pemberangakatan ini merupakan penghormatan dan penghargaan dari TNI karena Batalyon Infanteri Para Raider 503/MK yang tahun 2017 berhasil melaksanakan operasi pengaman dalam negeri di perbatasan RI-PNG. Karena itu diberi kesempatan sebagai Main Body Satgas Kongo Indonesia RDB XXXIX-B," ujarnya.

BACA JUGA: Kekerasan Papua, Komisi HAM PBB Minta Perlindungan Bagi Pegiat HAM 

Dia sempat menekankan sejumlah pesan kepada pasukan. Yakni, tetap selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjaga nama baik kesatuan dan Negara Indonesia di mata Internasional.

"Tunjukkan Indonesia cinta damai, bersahabat. Tetap tampilkan profesional dengan kesahajaan. Dan pastinya berangkat dengan penghormatan, pulang dengan kebanggaan," imbuh Tri Yuniarto.

Misi perdamaian PBB ini juga membawa kelengkapan bantuan kemanusiaan, seperti pakaian, mainan, popok, makanan yang nantinya akan diberikan ke pengungsi Kongo.