Logo

Pasien Covid-19 di Madiun Bertambah Menjadi 21 Orang

Klaster Temboro dan Asrama Haji Sukolilo Jadi Langganan
Reporter:,Editor:

Sabtu, 16 May 2020 04:00 UTC

Pasien Covid-19 di Madiun Bertambah Menjadi 21 Orang

Ilustrasi. Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Madiun terus bertambah, kini totalnya sudah 21 orang. Ilustrator: Siti

JATIMNET.COM, Madiun – Jumlah warga yang terkonfirmasi positif SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Madiun bertambah enam orang. Sebelumnya tercatat 15 orang, kini berdasarkan update data pada Jumat sore 15 Mei 2020, penderitanya tercatat sebanyak 21 pasien.

“Ada penambahan penderita Corona virus di Kabupaten Madiun, enam orang,” kata Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro, Jumat malam.

Menurut dia, dua di antara warga yang positif Covid-19 itu merupakan warga Kecamatan Dagangan. Sedangkan, empat lainnya asal Kecamatan Kebonsari. Mereka tertular dari klaster Pondok Pesantren Al-Fatah, Temboro, Kabupaten Magetan.

“Artinya, klaster ini sudah menularkan ke beberapa orang,” ujar Kaji Mbing sapaan akrab Ahmad Dawami Ragil Saputro.

BACA JUGA: 53 Kasus Positif Covid-19 di Magetan dari Klaster Temboro dan Bogor

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun, jumlah warga yang tertular dari klaster Temboro sebanyak 16 orang.

Adapun lima lainnya tertular dari klaster Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya. Dari 21 warga yang terpapar Covid-19, tiga di antaranya telah terkonfirmasi negatif atau sembuh.

Jumlah warga yang positif Covid-19 dimungkinkan bertambah. Oleh karena itu, tim dari Dinas Kesehatan setempat terus melakukan tracing atau menelusuri sejumlah pihak yang pernah kontak langsung dengan mereka yang dinyatakan terinfeksi virus Corona.

Kaji Mbing mengimbau bagi warga yang merasa pernah kontak dengan penderita Covid-19 dari klaster Temboro maupun yang lain segera menghubungi petugas Puskemas.

BACA JUGA: Kasus Pertama, Seorang Pedagang di Kota Madiun Positif Covid-19

Ini untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, misalnya, mengikuti rapit test atau menerima tindakan yang lain. “Lebih baik juga tetap di rumah,” ia menegaskan.

Bupati juga menyatakan agar pihak desa yang ada warganya tercatat sebagai penderita Covid-19 meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan.

“Tetap jaga jarak saat berkomunikasi (langsung) dengan orang lain, cuci tangan dengan sabun dan air megalir, hindari kerumumanan, tetap di rumah, dan selalu pakai masker,” ia menjelaskan.