Kamis, 01 August 2019 02:56 UTC
PROBOLINNGO. Rapat Evaluasi Fasilitasi Kampanye Pemilihan Umum 2019, Foto : Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo, menggelar rapat evaluasi fasilitasi kampanye dalam pemilihan umum tahun 2019. Gunanya salah satunya untuk mengetahui mengapa tingkat partisipasi masyarakat pesisir masih rendah.
Menurut Ketua KPU Kota Probolinggo, Ahmad Hudri, partisipasi masyarakat dalam Pemilihan presiden di tahun 2019 berada di angka 87 persen se-Jatim, atau naik dari Pilpres tahun 2014 sebesar 84 persen.
Sementara menurut Hudri, jika dibandingkan dengan gelaran Pilkada Kota Probolinggo lalu, masih lebih tinggi saat Pilpres tahun 2019 ini.
Sewaktu gelaran pilkada, tingkat partisipasi masyarakat berada di kisaran sekitar 80 persen.
BACA JUGA: Satpol PP Kota Probolinggo Tangkap Enam Siswa SMA Bolos, Dapati Video Porno
"Kami lakukan rapat evaluasi ini, agar kami tahu apa yang menjadi faktor tingginya partisipasi masyarakat Kota Probolinggo saat pemilu,"ujar Hudri, kepada wartawan di Ballroom Hotel Bromo Park, Rabu 31 Juli 2019.
"Caranya bagaimana, ya kami buat questioner dan menghadirkan semua lapisan masyarakat pada rapat ini, agar menentukan aspirasinya atau masukan dari pengalama sewaktu pemilu lalu,"jelasnya.
Lebih lanjut, Hudri menyampaikan dari kuesioner itu nantinya, akan dikirimkan ke KPU Provinsi atau Pusat, sebagai rujukan tentang gelaran Pemilu di Kota Probolinggo di mana partisipasinya cukup tinggi.
Tak hanya mengulik tingkat partisipasi masyarakat Se-Kota Probolinggo, KPU juga mengupas tingkat partisipasi masyarakat dari masing-masing kecamatan Kota Probolinggo.
BACA JUGA: Buku Gratis Dituduh Komunis
Wilayah pesisir Kota Probolinggo atau Kecamatan Mayangan memiliki tingkat partisipasi terendah saat Pemilu 2019 yakni, berada di angka 82,69 persen.
Angka tersebut menjadi yang terendah, dibanding empat kecamatan yang ada di Kota Probolinggo lainnya.
Di mana Kecamatan Wonoasih menjadi yang tertinggi di angka 90,18 persen, kedua Kecamatan Kanigaran 85,38 persen, ketiga Kecamatan Kedopok 90,69 persen, lalu Kecamatan Kademangan 88,74 persen.
"Dari angka-angka itu, makanya perlu kita cari apa yang menjadi penyebab, rendahnya tingkat partisipasi masyarakat pesisir Kota Probolinggo untuk pemilu. Apa karena kurangnya sosialisasi, ketidaktahuan pemilih atau lainnya, itu yang perlu digali,"tandas Hudri.