Senin, 20 September 2021 10:20 UTC
BERSIAP. Sejumlah warga membersihkan pelataran Mounumen Kresek, Kabupaten Madiun sebagai upaya persiapan menjelang dibuka yang waktunya belum dapat dipastikan. Foto.Nd.Nugroho
JATIMNET.COM, Madiun - Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata, Disparpora Kabupaten Madiun, Mokh. Hamzah Nugrohanto menyatakan bahwa pemulihan sektor wisata di wilayahnya sulit dilakukan.
Sebab, selama pandemi Covid-19 tingkat kunjungan dibatasi bahkan ditutup sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). "Sektor pariwiisata benar-benar terpuruk," ungkap dia, Senin, 20 September 2021.
Sebagai indikator pengukur, ia melanjutkan, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata hanya mencapai 50 persen dari target awal. Pada APBD tahun 2020, ia mencontohkan, targetnya Rp 200 juta.
Baca Juga: PPKM Turun Level, 45 Sekolah di Madiun Mulai Tatap Muka
Jumlah itu mengalami penurunan dalam perubahan APBD dengan nominal Rp 103 juta. "Untuk realisasinya dapat mencapai target setelah perubahan APBD karena (lokasi wisaya) sempat dibuka," ujar dia kepada Jatimnet.Com.
Namun demikian, pengembangan wisata sulit dilakukan. Sebab, alokasi anggaran dialihkan ke penanganan Covid-19. Kondisi itu juga terjadi pada tahun ini yang target PAD-nya dipatok Rp 100 juta. "Semoga kondisi segera membaik pada momentum libur akhir tahun nanti," kata Hamzah.
Oleh karena itu, Disparpora bersiap membuka kunjugan di destinasi wisata. Salah satunya dengan penyampaian informasi tentang sertifikasi CHSE (Cleaniless, Health, Safe Environment Sustainability).
Baca Juga: Siswa SMP di Mojokerto Mulai Tatap Muka, Masih Kenakan Seragam SD
CHSE merupakan sertifikat yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menjamin pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian di tengah pandemik Covid-19.
Hamzah mengatakan penyampaian informasi dilakukan secara berkala. Sasarannya tidak hanya pengelola destinasi wisata, namun juga pihak hotel dan rumah makan."Kami mendorong mereka untuk mengajukan CHSE karena menjadi syarat pertama untuk membuka kembali lokasi wisata," kata dia.
Selain itu, informasi tentang penggunaan aplikasi pedulilindungi.id yang bertujuan melacak keberadaan seseorang untuk menghentikan penyebaran Covid-19 juga disampaikan. Namun, muncul sejumlah kendala untuk merealisasikannya. "Ada beberapa destinasi wisata yang sulit sinyal (internet untuk mengakses aplikasi pedulilindungi.id),"ucap Hamzah.