Logo

Pandemik Covid-19 Jadi Momentum UMKM Penuhi Kebutuhan Pangan Dalam Negeri

Reporter:,Editor:

Selasa, 05 May 2020 14:00 UTC

Pandemik Covid-19 Jadi Momentum UMKM Penuhi Kebutuhan Pangan Dalam Negeri

PELUANG EKONOMI. Pakar ekonomi syariah yang juga Wakil Rektor 2 IAIN Jember,Moch Chotib (layar kiri bawah) bersama Sandiaga Uno (layar atas) saat jadi pemateri webinar Selasa, 5 Mei 2020. Foto: Faizin Adi

JATIMNET.COM, Jember - Pengusaha Sandiaga Uno memprediksi, sektor pertanian masih akan menjadi komoditas yang kokoh, selama pandemik Covid-19. Syaratnya, para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan situasi krisis saat ini.

"Kita harus beradaptasi dengan realita baru, dengan menerima bahwa ini adalah ujian, dan nanti akan ada peluang. Kita tidak akan mampu melawan badai. Sehingga kalau ada arus besar, kita menepi dulu," ujar Sandi saat berbicara dalam seminar dalam jaringan (daring) atau web seminar (webinar) yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember, IAIN Jember, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Kadin Jember, dan beberapa elemen lain, Selasa, 5 Mei 2020

Dalam webinar ini, narasumber, moderator, dan para peserta menggunakan aplikasi video conference. Sandi berbicara dari Jakarta sedangkan dua moderator berada di Jember. Dua moderator yang memandu adalah Ketua HIPMI Jember Nur Rizal dan anggota DPRD Jember Agusta Jaka Purwana.

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Kontraksi di Tahun Pandemi Covid-19, BI Jatim Optimis Pulih

Agar mampu bertahan, menurut Sandi, pelaku usaha khususnya UMKM dituntut memperkuat jejaring peningkatan keahlian berwirausaha dan harus terus digenjot dengan menyesuaikan peluang.

Penyesuaian model bisnis memang harus dilakukan karena krisis kali ini dinilai berbeda dengan yang pernah terjadi sebelumnya. Sandi mengajak pelaku UMKM khususnya pengusaha muda untuk tetap optimistis.

“Kalau krisis ‘98 banyak menyerang perusahaan besar karena berawal dari krisis keuangan. Tetapi sekarang Covid-19 ini menyerang semua lapisan masyarakat, termasuk UMKM. Tetapi seperti janji Allah, di balik kesusahan, akan ada kemudahan. Percayalah teman-teman UMKM, badai pasti akan segera berlalu," kata Sandi yang juga pernah mengalami keterpurukan bisnis pada krisis 1998.

Sandi melihat peluang pembatasan sosial atau bahkan lockdown atau isolasi total akibat Covid-19 di beberapa negara sebagai peluang UMKM untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Sekaligus merubah lanskap bisnis menjadi lebih ramah lingkungan.

"Ini menjadi momen perbaikan rantai pasokan pangan yang selama ini masih dikuasai impor. Saya harap ini menjadi momentum bagi ekonomi syariah untuk tumbuh berkeadilan serta berbasis keberlanjutan lingkungan," kata mantan Wagub DKI Jakarta ini.

BACA JUGA: Covid-19 Lumpuhkan Ekonomi Dunia, KoinWorks akan Dampingi Pelaku UKM

Kepada mahasiswa IAIN Jember, Sandi juga menyarankan untuk tidak ragu memulai usaha dengan menyesuaikan kondisi krisis.

"Teknik marketing harus menonjolkan citra positif. Seperti melalui kegiatan berbagi untuk memperkenalkan brand. Pada saat krisis seperti ini, sisi kemanusiaan akan menguat," ujar mantan calon wakil Presiden pada Pemilu 2019 ini.

Gagasan Sandi soal sektor pertanian ini menanggapi gagasan dari pakar ekonomi syariah sekaligus Wakil Rektor 2 IAIN Jember, Moch Chotib.

"Krisis ini bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi nasional khususnya dari kalangan muda. Termasuk sektor agro yang selama beberapa tahun terakhir konversi lahan pertanian berlangsung cukup masif," ujar mantan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Jember ini.